TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Komite Eksekutif Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Toni Apriliani mengatakan kejadian tidak ditepatinya janji pada mantan pemain Persipura Jayapura, Stevie Bonsapia, oleh PSSI tidak boleh terulang. "Mereka berjanji, tapi tidak bisa menindaklanjuti. Itu tidak konsisten," kata Toni kepada Tempo, Selasa, 2 April 2013.
Stevie, gelandang Persipura, tahun lalu bergabung dengan tim nasional Piala Federasi Sepak Bola Asia Tenggara (AFF) 2012. Atas keputusan itu, ia dikeluarkan dari Persipura. PSSI berjanji akan mencarikan klub bagi Stevie. Namun, ternyata Stevie ditelantarkan. Ia harus mencari klub sendiri dan akhirnya menembukan Persiram Raja Ampat.
"Saat itu saya kan masih berstatus terhukum," kata Toni. Ia mengatakan tidak terlibat dengan keputusan PSSI. Namun, Toni menyayangkan kejadian semacam itu. "Ke depan tanggung jawab timnas harus ada. "Saat itu, penanggung jawab timnas adalah Bob Hippy, anggota Komite Eksekutif yang sekarang berstatus terhukum lantaran melakukan aksi walk out dalam Kongres Luar Biasa PSSI 17 Maret lalu.
Toni sekarang berharap pada Badan Tim Nasional (BTN). "Sekarang sudah tidak ada lagi penanggung jawab timnas, karena sudah ditangani oleh BTN," ujarnya. Ia berharap pengelola BTN semakin profesional. "Kejadian semacam itu tidak boleh terulang."
Pekan depan, kata Toni, Komite Eksekutif akan melakukan rapat. Salah satu agenda yang dibicarakan adalah BTN. Akhir-akhir ini, BTN juga tak luput dari konflik. Ketua dan wakil ketua BTN sedang tidak harmonis. "Masalah (konflik) itu juga akan kami bicarakan. Yang terjadi sekarang mungkin masalah miskomunikasi. Akan kami atasi."
GADI MAKITAN