TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia berencana akan menemui Kepala Kepolisian RI, Jenderal Timur Pradopo dan Panglima TNI Agus Suhartono. Ini adalah langkah lanjutan yang ditempuh Komnas HAM untuk mengumpulkan informasi dalam kasus penyerangan Lembaga Pemasyarakatan Cebongan, Sleman, Yogyakarta.
"Perkembangannya belum ada. Jadi kami masih akan melakukan koordinasi hari kamis dengan mabes polri, menkumham, dan jumat dengan panglima TNI," kata Ketua Komnas HAM, Siti Noor Laila saat ditemui di kantor Komnas HAM, Selasa, 2 April 2013.
Ia juga menyatakan, para komisioner belum membahas secara khusus kasus penyerangan yang menyebabkan empat orang tahanan meninggal dunia. Meski demikian, ia tidak menampik bahwa para komisioner akan membahas kasus ini di rapat pleno hari kedua, Rabu, 3 April 2013.
Ia juga mengklaim belum memiliki data dan informasi perihal senjata yang digunakan para pelaku. Menurut dia, seluruh data tersebut ada di kepolisian yang memiliki fasilitas laboratorium forensik.
Berdasarkan informasi yang dihimpun TEMPO, Komnas HAM mengklaim tidak memiliki bukti kuat untuk melanjutkan penyelidikan, bahkan menunjuk indikasi pada pelaku. Hal ini yang menjadi alasan Komnas HAM juga belum mau mengambil kesimpulan atas penyerangan empat tahanan kasus penusukan anggota Komando Pasukan Khusus di Hugos Cafe.
Komnas HAM juga mengalami kesulitan karena terbentur beberapa hal dalam pengumpulan bukti dan data. Salah satunya adalah penolakan pertemuan dari Kopassus. Hal ini juga yang kemudian mendorong komisi yang baru memilih ketua baru tersebut untuk berkoordinasi dengan Kemenkumham, Polri, dan TNI.
FRANSISCO ROSARIANS
Berita terpopuler lainnya:
'Postingan Idjon Djanbi Tak Bisa Dipertanggungjawabkan'
Pati, Kota Seribu Paranormal
6 Miliarder Dunia, Hidup Mewah Tanpa Bekerja
Gara-gara Dahlan Iskan, Dirut RNI Diusir DPR
Topik terhangat:
Partai Demokrat | Agus Martowardojo | Serangan Penjara Sleman | Harta Djoko Susilo | Nasib Anas