TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat militer dari Universitas Indonesia Andi Widjajanto mengatakan pistol jenis FN 57 yang diduga digunakan penyerbu Lembaga Pemasyarakatan Cebongan, Sleman, Yogyakarta sulit dijadikan petunjuk pelacakan. Menurut dia, pistol FN 57 adalah pistol umum yang digunakan banyak kesatuan di tentara maupun kepolisian.
"Pistol FN 57 bukan senjata yang khusus dibuat untuk pasukan elite," kata Andi saat dihubungi Tempo, Rabu, 3 April 2013.
Selain itu, kata Andi, kesatuan tentara tak punya standar khusus dalam menggunakan senjata laras pendek. Satu kesatuan bisa menggunakan banyak jenis pistol laras pendek. Berbeda dengan laras panjang yang umumnya seragam dalam satu kesatuan.
"Laras pendek tidak ada standarnya. Misalnya komandan pakai beretta, anggota pakai FN, itu umum-umum saja," katanya.
Sebelumnya diberitakan bahwa ada saksi yang melihat seorang penyerang menodongkan pistol buatan Belgia itu. Adapun juru bicara Kepolisian Daerah Yogyakarta Anny Pudjiastuti mengatakan pihaknya sedang menunggu hasil uji balistik.
Andi tak menyarankan aparat menjadikan pistol FN 57 sebagai petunjuk penyelidikan. Sebab, penelusuran berdasarkan jenis pistol bisa menuntun penyidik ke banyak kesatuan. "Lebih baik cari pelakunya dan tanya pistol dibuang di mana," katanya.
ANANDA BADUDU
Topik Terhangat:
EDISI KHUSUS Guru Spiritual Selebritas || Serangan Penjara Sleman|| Harta Djoko Susilo|| Nasib Anas
Berita Terkait:
Kasus Cebongan, Ketika Detektif Dunia Maya Beraksi
Malam Jahanam di Cebongan
Polri Curiga Orang Sipil Terlibat Kasus Cebongan