Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kajian Penggabungan PT LEN dan PT INTI Rampung Pekan Ini  

image-gnews
PT Industri Telekomunikasi Indonesia. matanews.com
PT Industri Telekomunikasi Indonesia. matanews.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - PT Industri Telekomunikasi Indonesia (INTI) dan PT Len Industri (LEN) masuk dalam radar program right sizing (perampingan) Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Kajian atas penggabungan dua perusahaan ini dijadwalkan rampung pekan ini. "Targetnya tanggal 5 April kajian selesai," kata Deputi Menteri BUMN Bidang Industri Strategis dan Manufaktur Dwijanti melalui pesan singkat kepada Tempo, 3 April 2013.

Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan mengharapkan program right sizing di antara keduanya terealisasi tahun ini. Dengan adanya konsolidasi, maka perusahaan akan lebih ekonomis sehingga lebih berdaya saing. Ini pun sejalan dengan program Kementerian untuk merampingkan jumlah BUMN. "Nantinya LEN yang menjadi kepalanya. Tapi soal dirutnya yang mana, belum ditentukan," katanya.

Seperti diketahui, Kementerian BUMN berusaha mengurangi jumlah BUMN. Kebijakan ini dilakukan dengan mempertimbangkan kinerja BUMN, yang saat ini sekitar 90 persen didominasi oleh 25 BUMN saja. Data Kementerian per 31 Desember 2011 menunjukkan, sebanyak 25 perusahaan mendominasi 92,93 persen dari total aset, 90,90 persen dari total ekuitas, 89,29 persen dari total pendapatan, dan 93,06 persen dari total laba bersih seluruh BUMN.

Dalam masterplan Kementerian BUMN, pada tahun 2014 diharapkan jumlah BUMN menyusut dari 114 menjadi hanya 91 BUMN. Sebelumnya, Kementerian juga telah menggabungkan PT Surveyor Indonesia dan PT Sucofindo akhir Maret lalu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

PT INTI dan PT LEN adalah dua perusahaan industri berbasis teknologi. Kepemilikan saham kedua perusahaan itu 100 persen milik negara. Pada tahun 2011, PT LEN mencatatkan laba sebesar Rp 40,8 miliar dan PT INTI Rp 10,43 miliar.

ANANDA PUTRI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


BRI Optimis Tumbuh Lebih Baik di Tahun 2024

5 Februari 2024

BRI Optimis Tumbuh Lebih Baik di Tahun 2024

BRI menerapkan secara konsisten strategi just right liquidity


Direktur Utama BRI Optimis Kinerja Positif

22 Mei 2023

Direktur Utama BRI Optimis Kinerja Positif

Perseroan optimis pada tahun ini dapat mencatatkan kinerja lebih baik


Inovasi BNI agar Kinerja Melesat di 2023

16 Maret 2023

Inovasi BNI agar Kinerja Melesat di 2023

BNI menjalankan sejumlah inovasi untuk memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi nasabah.


Tujuh Strategi Transformasi BNI di Tahun 2023

12 Februari 2023

Tujuh Strategi Transformasi BNI di Tahun 2023

Berpedoman kepada tujuh kebijakan strategis, BNI optimistis akan mencetak kinerja yang lebih baik di tahun 2023.


Emang Paling Digital, Bank Mandiri Torehkan Kinerja Apik di 2022

6 Februari 2023

Emang Paling Digital, Bank Mandiri Torehkan Kinerja Apik di 2022

Sepanjang 2022, Bank Mandiri telah secara aktif menggarap segmen digital banking untuk mendukung transformasi digital


Produksi Komoditas Antam Terjaga Stabil sepanjang 2022

6 Februari 2023

Produksi Komoditas Antam Terjaga Stabil sepanjang 2022

Seluruh lini produksi mulai dari feronikel, emas, hingga alumina tetap bertumbuh di tengah tantangan kondisi global.


Erick Thohir: Kinerja Apik Pelindo Berkat Kerja Keras Direksi, Komisaris, dan Seluruh Pegawai

22 Januari 2023

Erick Thohir terbilang orang lama dalam dunia olahraga termasuk sepak bola. Ia pernah menjadi Ketua Umum PP Perbasi pada 2006-2010. Selain memegang jabatan dalam organisasi, ia juga ikut berbisnis dalam dunia sepak bola. Ia pernah menjadi Wakil Komisaris PT Persib Bandung Bermartabat pada 2011. Menteri BUMN itu diketahui pernah membeli saham DC United, Amerika Serikat. Pada 2013, ia juga berhasil mengakuisisi klub kelas dunia, Inter Milan. Kini, ia berbisnis bersama klub Liga Inggris, Oxford United dan tim lokal Persis Solo. TEMPO/Tony Hartawan
Erick Thohir: Kinerja Apik Pelindo Berkat Kerja Keras Direksi, Komisaris, dan Seluruh Pegawai

Menteri BUMN Erick Thohir menyebut kinerja apik Pelindo merupakan kerja keras jajaran direksi, komisaris, dan seluruh pegawai Pelindo.


Penerapan Wealth Management for All Tingkatkan Bisnis Nasabah Premium BRI

10 Januari 2023

Gedung BRI di Sudirman, Jakarta.
Penerapan Wealth Management for All Tingkatkan Bisnis Nasabah Premium BRI

Melalui kinerja Wealth Management yang progresif selama 2022, BRI juga berhasil mendapat sejumlah penghargaan.


Tunaikan Kinerja Cemerlang, BRI Bagikan Dividen Interim Rp.8,63 triliun

3 Januari 2023

Tunaikan Kinerja Cemerlang, BRI Bagikan Dividen Interim Rp.8,63 triliun

BRI mampu menjaga pertumbuhan Kredit dan penghimpunan Dana Pihak Ketiga yang solid.


Kinerja Saham Bank Mandiri Menguat

13 Oktober 2022

Kinerja Saham Bank Mandiri Menguat

Sempat anjlok hingga Rp 3.760 per lembar saham pada Mei, kini saham Bank Mandiri menguat jadi Rp 9.600.