TEMPO.CO, Jakarta - Wali Kota Bandung Dada Rosada hari ini mendatangi kantor Komisi Pemberantasan Korupsi di Rasuna Said, Jakarta Selatan. Namun, ternyata hari itu KPK tak menjadwalkan pemeriksaan Dada Rosada. Rupanya, Dada tertipu oleh surat panggilan palsu yang diterimanya.
"Saya sudah dapat konfirmasi bahwa Dada Rosada membawa panggilan palsu. Artinya dia menerima surat panggilan palsu dengan format surat panggilan yang tidak sama dengan panggilan dari KPK," kata juru bicara KPK Johan Budi S.P. di kantornya, Kamis, 4 April 2013.
Ihwal surat palsu ini langsung disampaikan KPK pada Dada. Selanjutnya, KPK bakal mengusut asal-muasal surat tersebut. "Disampaikan ke tim pengawas internal untuk diselidiki. Kenapa (sampai) ada surat panggilan palsu," kata Johan.
Sementara itu, Dada terlihat sibuk mondar-mandir kantor KPK. Sejak datang, ia memasuki lobi. Dari lobi ia memutar ke ruang konferensi pers, lalu ia kembali ke lobi. Hingga akhirnya ia kembali menuruni tangga pintu depan KPK. Dan menuju mobilnya. Dada sempat kembali diserbu awak media. Ia hanya memberikan sedikit komentar. "Saya ada pemeriksaan, tapi tidak hari ini," kata dia.
Kedatangan Dada Rosada ke KPK diduga terkait dengan kasus suap Hakim Pengadilan Negeri Bandung Setyabudi Tejocahyono. Sebelumnya, komisi antirasuah telah meminta surat pencegahan ke luar negeri atas Dada disertai dengan penarikan paspornya.
Nama Dada pernah disebut oleh Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto. Menurut dia, KPK memang sedang mendalami nama-nama lain yang terkait suap Wakil Ketua Pengadilan Negeri Bandung, termasuk Dada Rosada.
Penelisikan itu dilakukan, karena duit suap untuk Hakim Setyabudi disebut bisa berasal dari uang kas daerah. "Tapi bisa saja uang itu bukan dari kas daerah tapi bisa jadi dari pihak ketiga dan untuk kepentingan lain," kata Bambang kemarin.
FEBRIANA FIRDAUS
Topik Terhangat:
EDISI KHUSUS Guru Spiritual Selebritas || Serangan Penjara Sleman|| Harta Djoko Susilo|| Nasib Anas
Baca juga:
Pembocor Sprindik Anas Sekretaris Ketua KPK
Wawancara Abraham Samad, Janji Lebih Galak
Anis Matta: Cita-cita PKS Sama dengan Walisongo