TEMPO.CO, Jakarta - PT Permodalan Nasional Madani menggandeng PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo) dalam layanan asuransi pembiayaan mikro. Untuk tahap awal, kerja sama ini ditujukan kepada nasabah Unit Layanan Modal mikro (ULaMM) milik PT Permodalan Nasional Madani.
"ULaMM tidak mungkin hanya dilayani satu perusahaan penjaminan kredit. Karena itu, kita perlu menggandeng Askrindo," kata Direktur Utama PT Permodalan Nasional Madani Parman Nataatmadja dalam acara penandatanganan perjanjian kerja sama asuransi pembiayaan tentang Pertanggungjawaban Pembiayaan untuk Mikro ULaMM di gedung Askrindo, Kamis, 4 April 2013.
Kerja sama dua perusahaan badan usaha milik negara ini mencakup pertanggungjawaban atas risiko pembiayaan macet bagi debitur ULaMM. Dalam kerja sama ini, Askrindo juga bertanggung jawab atas terjadinya risiko kegagalan pembayaran kewajiban keuangan dari debitur ULaMM karena alasan kemacetan pembiayaan.
"Jangka waktunya perjanjian tiga tahun. Kami optimistis ini bisa mendukung perkembangan usaha mikro di Indonesia," kata Parman.
Direktur Utama Askrindo Antonius Chandra S. Napitulu mengatakan kerja sama ini diharapkan dapat meningkatkan volume pertanggungan di tahun 2013. Plafon pembiayaan maksimal sebesar Rp 300 juta per debitur. "Pembiayaan mikro ini merupakan prospek usaha kami ke depan juga," ucapnya.
PT Permodalan Nasional Madani saat ini memiliki 688 jaringan unit di seluruh Indonesia. Sedangkan PT Askrindo memiliki 50 unit kantor cabang dan unit layanan tersebar di Indonesia.
RIRIN AGUSTIA
Berita terpopuler lainnya:
Video Polantas-Bule 'Damai' Beredar di Youtube
Kejanggalan Video Damai 'Polisi'-Bule di Youtube
Wawancara Abraham Samad, Janji Lebih Galak
Cerai tapi Tetap Tinggal Seatap demi Anak
Berapa Gaji Lurah dan Camat yang Dilelang Jokowi?