TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Perhubungan masih melakukan studi terhadap rencana pembangunan kereta cepat Jakarta-Surabaya. "Untuk blue print, indikasi awalnya tahun 2015," kata Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono saat ditemui di sela-sela acara "Inauguration and Seminar of IRSE Indonesian Section", Kamis, 4 April 2013.
Ia menjelaskan, dari blue print atau cetak biru itu, nantinya diketahui kemungkinan swasta dapat berperan dalam pembiayaan. Menurut Bambang, pembiayaan lebih cepat jika bersumber dari swasta. Namun, ia melanjutkan, tetap ada porsi yang harus ditanggung pemerintah. "Swasta juga tidak commercially viable seperti di luar negeri," kata Bambang.
Bambang pun menjelaskan, studi saat ini dilakukan untuk melihat berbagai sistem kereta di berbagai negara. Negara yang menjadi perbandingan adalah Jepang, Spanyol, dan Cina. Ia menuturkan, plus dan minus dari setiap sistem harus dikaji untuk melihat cost benefit.
Yang terpenting, kata dia, adanya inter-operability. Artinya, apa pun sistem yang diadopsi, Indonesia masih dapat memanfaatkan teknologi yang sudah terpasang. Ia mengatakan tidak ingin sistem yang digunakan hanya dapat beroperasi dengan jenis teknologi tertentu.
Lebih lanjut, ia mengatakan, sebaiknya kereta cepat dibangun dengan konstruksi elevated agar tidak terjadi persimpangan sebidang. Menurut dia, konstruksi yang melayang atau elevated itu akan lebih aman. "Jadi mungkin itu akan elevated sepanjang pantai atau koridor yang tidak banyak penduduknya," ujar Bambang.
Bambang memastikan lintasan kereta cepat tersebut tidak berimpitan dengan koridor double track. Meski disebut kereta cepat, Bambang menyebutkan, tetap ada batasan kecepatan maksimal untuk keselamatan. "Kita lihat Jakarta-Surabaya itu kira-kira jaraknya 750 kilometer, ya kita lari dengan 250-300 kilometer per jam," ucapnya. Namun, kata dia, kereta itu tidak akan melaju dengan kecepatan penuh dan harus melambat di beberapa titik lintasan.
MARIA YUNIAR
Baca di Tempo
Cina Kucurkan Rp 6,7 Triliun Untuk PLTU Cilacap
Sofyan Wanandi Dinobatkan Jadi Godfather Apindo
Dahlan Optimistis Pertamina Kelola Blok Mahakam
Topik Terhangat:
EDISI KHUSUS Guru Spiritual Selebritas || Serangan Penjara Sleman|| Harta Djoko Susilo|| Nasib Anas