TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Tjahjo Kumolo mengaku terkejut penyerbuan ke Lembaga Pemasyarakatan Cebongan, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, dilakukan oleh prajurit Komando Pasukan Khusus.
Padahal, awalnya Tjahjo berusaha mempercayai bahwa penyerbuan ini tak dilakukan oleh pasukan elite TNI Angkatan Darat. "Ternyata ada oknum Kopassus yang belum mampu menahan emosi," kata Tjahjo melalui pesan pendek, Jumat, 5 April 2013.
Hasil investigasi tim TNI Angkatan Darat menyebutkan penyerbuan Cebongan dilakukan oleh prajurit Kopassus. Sebanyak sembilan orang diduga terlibat penyerbuan pada Sabtu dinihari dua pekan lalu yang menewaskan empat orang. Keempatnya merupakan tersangka pembunuh Sersan Kepala Santoso, anggota Kopassus. Satu prajurit Kopassus berinisial U diduga menjadi eksekutor tunggal empat tersangka itu.
Tjahjo menilai ulah para tersangka penyerang Cebongan merusak citra TNI Angkatan Darat. Seharusnya, kata Tjahjo, prajurit terlatih tak perlu membalas dendam akibat kematian rekan sekoleganya.
Menurut Tjahjo, pola pembinaan Kopassus mencakup mentalitas. Ada doktrin, kata Tjahjo, "Taklukkan dirimu sebelum menaklukkan orang lain." Doktrin itu seharusnya bisa menjadi pertimbangan untuk menahan emosi.
WAYAN AGUS PURNOMO
Topik terhangat:
Partai Demokrat | Agus Martowardojo | Serangan Penjara Sleman | Harta Djoko Susilo |Nasib Anas
Berita terpopuler lainnya:
Penyerang Cebongan Anggota Kopassus
U, Kopassus Pemberondong Tahanan LP Cebongan
Anggota Kopassus Buang CCTV Lapas Cebongan ke Kali
Ini Peralatan Kopassus yang Serbu Lapas Cebongan
Serbu Cebongan, Tiga Anggota Kopassus Turun Gunung