TEMPO.CO, Bojonegoro - Sejumlah daerah di Bojonegoro, Jawa Timur, yang menjadi sentra produksi bawang merah, dalam dua pekan terakhir sedang melakukan panen raya. Di antaranya Kecamatan Sukosewu, Kedungadem, Gondang, Sugihwaras, dan sebagian Kecamatan Temayang.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bojonegoro Subekti menjelaskan, kecamatan yang berada di wilayah selatan Bojonegoro itu dalam 10 tahun terakhir ini menjadi daerah andalan penghasil bawang merah. Luas areal tanaman bawang merah di lima kecamatan tersebut sekitar 650 hektare. “Ya, saat ini sedang berlangsung panen raya,” katanya kepada Tempo, Jumat, 5 April 2013.
Itu sebabnya, Subekti merasa aneh karena harga bawang merah di sejumlah pasar tradisional serta Pasar Besar Kota Bojonegoro masih tinggi, yakni Rp 50 ribu hingga Rp 55 ribu per kilogram. "Kami akan melakukan pemantauan pendistribusiannya. Dari lokasi panen dibawa ke mana?" ucapnya.
Salah seorang pedagang di Pasar Besar Bojonegoro, Sudari, mengatakan bahwa biasanya pada saat berlangsung panen raya, para pedagang sudah membungkus bawang merah dengan kemasan berbagai ukuran. Mulai dari setengah kilogram, seperempat kilogram, hingga satu ons. “Biar mudah dan praktis,” ujarnya kepada Tempo, Jumat, 5 April 2013.
Namun, hal itu tidak bisa dilakukan Sudari dan pedagang lainnya karena pasokan bawang merah masih sedkit. Akibatnya, pedagang masih menjual dengan harga yang tinggi. Padahal, bagi ibu-ibu rumah tangga, harga di atas Rp 40 ribu per kilogram dianggap tidak normal. Sebab, harga tertinggi pada kisaran Rp 12 ribu hingga Rp 20 ribu per kilogram.
SUJATMIKO
Topik terhangat:
Partai Demokrat | Agus Martowardojo | Serangan Penjara Sleman | Harta Djoko Susilo |Nasib Anas
Berita terpopuler lainnya:
Penyerang Cebongan Anggota Kopassus
U, Kopassus Pemberondong Tahanan LP Cebongan
Anggota Kopassus Buang CCTV Lapas Cebongan ke Kali
Ini Peralatan Kopassus yang Serbu Lapas Cebongan
Serbu Cebongan, Tiga Anggota Kopassus Turun Gunung