TEMPO.CO, THANE - Sedikitnya 40 orang tewas, 11 di antaranya adalah anak-anak, setelah sebuah gedung tujuh lantai yang baru separuh terbangun runtuh di Kota Thane, dekat Kota Mumbai, India, Kamis malam. Insiden ini juga melukai 69 orang yang tengah berada di dalam gedung tersebut.
"Gedung itu runtuh seperti kartu hanya dalam empat detik,” kata Rajini Vaidyanathan, warga setempat yang menyaksikan musibah tersebut.
Hingga kemarin tim penyelamat berusaha mengevakuasi korban dan jasad yang masih terperangkap reruntuhan baja dan beton dengan alat berat.
Saksi mata menyatakan gedung itu baru dibangun pada enam pekan lalu. Tujuh lantai telah berdiri dan kini para pekerja tengah membangun lantai kedelapan. Meski pembangunan gedung tengah berlangsung, pengelola mengizinkan warga untuk mulai menghuni dengan membayar sewa US$ 5 per hari.
“Kontraktor gedung menggunakan material yang buruk dan tanpa perizinan yang memadai,” ujar Sandeep Malvi, juru bicara bagian perizinan Kota Thane.
Polisi Thane kini tengah memburu kontraktor gedung dan akan menuntut dengan dakwaan pembunuhan karena kelalaian.
Insiden gedung runtuh kali ini bukanlah yang pertama di India. Pada Desember lalu, 13 orang tewas tertimbun ketika sebuah gedung yang sedang dibangun runtuh di Maharashtra. Dua bulan sebelumnya, enam orang tewas ketika sebuah gedung runtuh di Kota Pune, juga di Negara Bagian Maharashtra.
Minimnya pasokan rumah murah di India memicu pembangunan perumahan dan apartemen dengan bahan di bawah standar. Saat gedung masih dibangun, kontraktor membiarkan warga berpenghasilan rendah untuk menyewa lantai yang telah ada.
“Konstruksi ilegal adalah akibat minimnya pasokan rumah murah bagi warga miskin India,” tutur Lalit Kumar Jain, Ketua Konfederasi Pengembang Real Estat India.
Meningkatnya harga perumahan di kota megapolitan seperti Mumbai selama lima tahun terakhir, menyebabkan puluhan ribu warga miskin terpaksa tidur di trotoar atau di kawasan kumuh. Laporan Kementerian Perumahan dan Peningkatan Warga Miskin pada 2012 menunjukkan bahwa India masih membutuhkan 19 juta rumah untuk penduduk miskin.
REUTERS | BBC | THE HINDUSTAN TIMES | SITA PLANASARI AQUADINI