TEMPO.CO, Jakarta -Pemerintah Ibukota Provinsi Jiangsu, Nanjing, memerintahkan penghentian semua perdagangan unggas hidup dan menutup semua pasar unggas hidup pada Sabtu 6 April 2013. Pemerintah Nanjing mengumumkan bahwa pihaknya telah mengumpulkan sebuah tim untuk memimpin pencegahan dan pengendalian virus H7N9.
"Penjualan unggas hidup di tiga pasar utama perdagangan unggas di Zijinshan, Tianyinshan dan Jianye yang menyumbang 90 persen dari semua unggas di kota, telah dilarang," kata Wang Zhixi, Wakil Direktur Biro Industri dan Komersial Nanjing.
Wang menambahkan pihaknya akan melarang unggas hidup dari tempat lain untuk memasuki kota dan melakukan penghentian burung dari Nanjing. Pemerintah juga mewajibkan 11 distrik di Provinsi ini wajib melaporkan setiap hari mengenai situasi mereka terkait penyebaran virus H7N9.
Dan hingga saat ini sebanyak 8.408 ayam hidup, bebek, angsa dan merpati telah dikendalikan pemerintah. Dan sejauh ini Jiangsu sudah melaporkan 6 kasus pasien terinfeksi H7N9.
Pada hari ini, China mengkonfirmasi sebanyak 18 kasus virus H7N9, delapan dari Provinsi Shanghai, 6 dari Provinsi Jiangsu, 3 dari Provinsi Zhejiang dan satu dari Provinsi Ahui.
Provinsi Shanghai diketahui paling banyak melaporkan pasien terinfeksi dibandingkan provinsi lainnya. Dan sampai saat ini, 4 dari pasien di Shanghai telah meninggal dunia, sedangkan dua lagi di Provinsi Zhejiang.
XINHUA | FIONA PUTRI HASYIM
Baca di Tempo
Pangdam Diponegoro Didesak Minta Maaf
Sultan Minta Pengamanan Yogyakarta Diperketat
Bentrokan di Sumatera Utara, 8 Warga Myanmar Tewas
SBY Bilang Pelaku Penyerangan LP Cebongan Kesatria
Topik Terhangat Tempo:
Penguasa Demokrat || Agus Martowardojo || Serangan Penjara Sleman || Harta Djoko Susilo || Nasib Anas