TEMPO.CO, Malang-Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Malang menggelar uji publik kepada para calon Wali Kota dan Wakil Walikota Malang. Uji publik di kantor PDM Malang itu dihadiri ratusan anggota Muhammadiyah yang antusias menyimak paparan visi-misi dan program kerja para calon wali kota. "Forum ini bukan untuk kampanye, tapi untuk lebih mengenal para calon," kata Ketua PDM Malang Ahmad Rif'an, Jumat 7 April 2013.
Keenam pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota hadir dalam uji publik tersebut. Forum itu juga menjadi media silaturahmi warga Muhammadiyah dengan para calon. Menurut Rif’an, uji publik ini merupakan yang pertama dilakukan Muhammadiyah Malang.
Secara bergiliran para calon menyampaikan visi dan misi serta program kerjanya. Pasangan Mujais-Yunar Mulya mengenalkan Kartu Serasi Berdaya untuk warga Malang. Kartu telah dibagi kepada 60 ribu orang untuk mendapat pelayanan meliputi pinjaman modal tanpa bunga, pendidikan, kesehatan, jaminan sosial, tempat tinggal layak, dan advokasi hukum. "Jadi Wali Kota maupun tidak, warga Malang akan dapat layanan itu," kata Mujais.
Dwi Cahyono-Muhammadi Nuruddin mengkampanyekan secara blak-blakan mengenai pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah. Sementara Heri Pudji Utami-Sofyan Edy Jarwoko menyampaikan kampanye wajib belajar 12 tahun serta pelatihan untuk mendorong warga Malang berwirausaha.
Sementara pasangan Mochammad Anton-Sutiaji menjanjikan program pendidikan yang berkualitas. Pendidikan, katanya, harus seimbang antara sekolah swasta dan negeri. Lantaran selama ini terjadi perbedaan antara sekolah swasta dan negeri. Pasangan Agus Dono Wibawanto dan Arif menjanjikan anggaran Rp 25 juta untuk setiap Rukun Tetangga.
Sedangkan Sri Rahayu-Priyatmoko Oetomo menjanjikan perubahan manajemen pendidikan. Ia mengenalkan program sarjana untuk rakyat yang akan berkerjasama dengan sejumlah Perguruan Tinggi.
EKO WIDIANTO