TEMPO.CO , Banda Aceh: Para penggemar olahraga offroad Indonesia yang tergabung dalam Indonesia Offroad Federation (IOF) mencoba nyali di jalur ekstrem Aceh. Mereka start di Banda Aceh pada Sabtu kemarin. Acara pelepasan peserta International Indonesia Offroad Expedition 2013 dihadiri oleh Sekretaris Daerah Aceh Setia Budi, Walikota Banda Aceh Mawardy Nurdin dan sejumlah pejabat lain. “Ini bagian dari mengenalkan alam Aceh kepada dunia luar,” ujar Setia Budi.
Ketua Indonesia Offroad Expedition, Dandosi Matram mengatakan acara ini diikuti oleh 192 peserta yang akan mengenderai mobil 54 mobil offroad dan 15 motor trail. “Peserta akan menempuh jalur-jalur ekstrem dan liar Aceh,” kata ketua panitia acara ini.
Peserta berasal dari berbagai provinsi Indonesia, yang merupakan pecinta offroad. Mereka dapat menikmati alam liar dan hutan-hutan di Aceh sepanjang perjalanannya, yang akan menempuh 1.200 kilometer jalur ekstrem.
Mereka akan melintasi hutang lindung antara Banda Aceh dan Jantho (Aceh Besar) sebelum mencapai Keumala, Kabupaten Pidie. Dari Pidie, para offroader ini menuju Aceh Tengah, Gayo Lues dan jalur Pining Lokop, Aceh Timur. Dari sana mereka bergerak ke Besitang dan mengakhiri perjalanan di Medan, Sumatera Utara. “Jalur itu akan ditempuh selama 15 hari,” ujarnya.
Menurut Dandosi, ekspedisi merupakan agenda tahunan. Pada tahun 2012, mereka sudah menembus jalur liar Sumetera seperti Padang-Pelembang. Presiden IOF, Jenderal (purn) Roesmanhadi meminta peserta tetap hati-hati dalam melakukan ekspedisi, karena jalur yang dilalui sangat liar dan belum dijamah para offroader. Kegiatan ini diharapkan dapat mengenalkan kekayaan alam dan wisata yang terpendam di Aceh. “Juga perkembangan Aceh sesungguhnya,” katanya.
ADI WARSIDI
Topik Terhangat Tempo
Harta Djoko Susilo ||Nasib Anas || Prahara Demokrat || Lutfhi Hasan || Narkoba Artis
Berita Gaya Tempo
Cincin Penghilang Dengkuran
Mei, Ivan Gunawan Tawarkan Busana untuk Si Besar
Mayoritas Warga Amerika Ingin Ganja Dilegalkan