TEMPO.CO, Bandung - Muhammad Dwigusta Cahya, sopir Nissan Juke maut yang menewaskan lima orang dalam tabrakan di Km 135 + 750 Tol Pubaleunyi, Kabupaten Bandung, kemarin dinyatakan tidak sedang mabuk saat mengemudikan mobilnya. Tapi, dia diduga mengemudikan mobilnya dalam kecepatan sangat tinggi.
"Hasil tes urine dia negatif dari narkoba maupun minuman keras. Di dalam mobilnya juga tak ditemukan narkoba ataupun miras," kata juru bicara Polda Jawa Barat Komisaris Besar Martinus Sitompul di Bandung, Senin, 8 April 2013.
Menurut dia, kecepatan mobilnya diduga di atas 100 km per jam atau melebihi batas maksimum kecepatan di jalan tol sehingga tak terkendali. "Berapa kecepatan pastinya masih diselidiki," ujar Martinus.
Martinus juga menyatakan polisi masih menyelidiki faktor lain, di luar kecepatan, yang membuat Dwigusta tak mampu lagi mengendalikan mobil hingga menabrak median jalan dan meloncat ke jalur berlawanan. "Pengemudinya sekarang masih dirawat di RS Sartika Asih dan belum dimintai keterangan. Lukanya katanya tidak terlalu parah, cuma dia masih trauma," ujar Martinus.
Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Kabupaten Bandung Ajun Komisaris Luman Syarif menambahkan, jajarannya terus intensif memeriksa para saksi, baik dari masyarakat, petugas PT Jasamarga, maupun saksi ahli. Juga keterangan dari pihak agen tunggal pemegang merek Nissan Juke maupun Xenia.
Lima penumpang tewas di tempat dalam tabrakan antara Nissan Juke AB 421 TA dengan Daihatsu Xenia R 8181 NK di jalur arah ke Jakarta Km 135+750 Tol Padalarang-Cileunyi, Kabupaten Bandung, Ahad, 7 Maret 2013 sekitar pukul 13.00 WIB. Selain korban tewas, kecelakaan ini menyebabkan dua orang luka berat dan ringan.
"Juke dari arah Jakarta menabrak median jalan lalu terbang ke jalur B (arah ke Jakarta) dan menerjang Xenia. Akibatnya, lima penumpang Xenia meninggal di tempat kejadian," kata Kepala Subbagian Lalu Lintas Andrie Kurniawan, kemarin.
Dwigusta adalah warga Kompleks NDB A/1 Jalan Solo KM 9, Sambilegi Kidul, RT 006/070, Kelurahan Maguwoharjo, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Dia disebut-sebut sebagai mahasiswa Institut Teknologi Telkom, Bandung. Pria berusia 18 tahun ini juga disebut-sebut anak seorang perwira militer Angkatan Udara dan pejabat di Bandara Adisucipto, Yogyakarta.
ERICK P. HARDI
Berita terpopuler:
Beredar, Video Tari Bugil Pelajar di Bima
Mengintip Restoran Narkoba di Kampung Ambon
Polisi Bantah Mengendus Penyerang LP dari HP
SBY Keseleo Lidah, Mencoreng Jadi Menggoreng
Pangdam Diponegoro Serahkan Jabatan Besok
Pilkada Palembang, Romi - Harno Unggul Sementara