TEMPO.CO, Jakarta - Orang tua ESR, Sulastri, mengaku pernah diajak berdamai oleh orang tua salah seorang pelaku pemerkosaan anaknya, IL. Sulastri menduga tindakan orang tua pelaku dilakukan untuk menutupi aib anaknya.
"Sekitar pertengahan Maret saya dihubungi keluarga IL," kata Sulastri ketika dihubungi Tempo pada Ahad, 7 April 2013. "Saya diajak ketemuan buat damai."
Tapi, Sulastri menolak tawaran tersebut dan malah merasa direndahkan. "Perbuatan bejat seperti itu mana bisa dimaafkan," ujarnya dengan nada kesal.
ESR adalah seorang siswi sebuah sekolah di Jakarta Selatan. Dia berkenalan dengan IL lewat situs jejaring sosial Facebook pada awal Maret 2013 lalu. Kemudian mereka kopi darat. ESR bersedia bertemu karena diiming-imingi akan diberi telepon pintar oleh IL. (Baca: Gadis Ini Diperkosa oleh Kenalannya di Facebook)
Rupanya janji itu hanya kamuflase agar IL bisa melampiaskan nafsu bejatnya. Bersama sekitar sembilan temannya, IL menyekap korban di sebuah rumah di Condet, Jakarta Timur. Dia disekap selama empat hari dan diperkosa.
Kepolisian Resor Metro Jakarta Timur sudah menangkap lima pelaku pemerkosaan. Menurut informasi yang dihimpun, kelimanya ditangkap secara terpisah. Tiga pelaku ditangkap Sabtu malam, 7 April 2013, termasuk IL. Sedangkan dua orang tertangkap pada Minggu, 8 April 2013, di daerah Makasar, Jakarta Timur. Saat ini polisi masih memburu sisanya.
SYAILENDRA
Berita Lainnya:
Ini Kelebihan dan Kelemahan Pengadilan Militer
Polisi Endus Penyerang Cebongan dari Ponsel?
TNI Tegaskan Investigasi Cebongan Selesai
Insiden Citilink di Bandara Minangkabau Janggal