TEMPO.CO, Tangerang - Pemerintah Kabupaten Tangerang akan menjadikan Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPA) Jatiwaringin, Mauk, sebagai tempat pengolahan sampah terbesar di Asia.
Saat ini, area tempat pembuangan sampah satu-satunya milik pemerintah daerah setempat itu terus diperluas hingga 10 kali lipat. "Awalnya, dari 12 hektare dikembangkan menjadi 100 hektare," kata Kepala Dinas Kebersihan Pertamanan dan Pemakaman Kabupaten Tangerang, Agus Suryana, kepada Tempo, Senin, 8 April 2013.
Agus mengatakan, perluasan TPA Jatiwaringin dilakukan sehubungan dengan rencana kerja sama pengolahan sampah antara Kabupaten Tangerang dan PT Arax dari Jepang, yang masuk dalam tahap penjajakan selama dua tahun terakhir ini.
Jika melihat progresnya saat ini, kata Agus, Jepang terlihat serius untuk menanamkan investasinya dalam pabrik pengolahan sampah di Kabupaten Tangerang. "Nilai investasinya hingga Rp 1,6 triliun," katanya.
Menurut Agus, sejauh ini tidak ada masalah yang berarti dalam rencana kerja sama itu. Jepang, kata dia, hanya meminta satu syarat, yaitu harus menyediakan sampah paling sedikit 2.500 ton per hari untuk diolah dengan teknologi pengolahan sampah terpadu tersebut.
Menurut Agus, proyek pengolahan sampah terpadu ini akan melibatkan wilayah DKI Jakarta dengan wilayah penyangga Ibu Kota lainnya, seperti Tangerang Selatan dan Kota Tangerang. Dengan teknologi ini, ia menambahkan, sampah akan diolah menjadi listrik, gas, dan kompos.
JONIANSYAH
Topik Terhangat:
Penguasa Demokrat||Agus Martowardojo||Serangan Penjara Sleman||Harta Djoko Susilo||Nasib Anas
Berita terpopuler lainnya:
Beredar, Video Tari Bugil Pelajar di Bima
Mengintip Restoran Narkoba di Kampung Ambon
Polisi Bantah Mengendus Penyerang LP dari HP
Pangdam Diponegoro Serahkan Jabatan Besok
Pilkada Palembang, Romi - Harno Unggul Sementara