Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Stok Solar Nasional Cukup untuk 26 Hari

image-gnews
Direktur Pemasaran dan Niaga PT Pertamina (Persero), Hanung Budya (kiri), mengisi sebuah drum dari satu unit truk tanki Agen BBM Industri Eceran Pertamina atau SPBU Keliling, saat peluncuran perdana di Terminal BBM Surabaya Group, Suplai dan Distribusi Regional III, Surabaya, Senin (9/7). ANTARA/Eric Ireng
Direktur Pemasaran dan Niaga PT Pertamina (Persero), Hanung Budya (kiri), mengisi sebuah drum dari satu unit truk tanki Agen BBM Industri Eceran Pertamina atau SPBU Keliling, saat peluncuran perdana di Terminal BBM Surabaya Group, Suplai dan Distribusi Regional III, Surabaya, Senin (9/7). ANTARA/Eric Ireng
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta--Direktur Pemasaran dan Niaga PT Pertamina (Persero) Hanung Budya mengatakan stok bahan bakar minyak bersubsidi jenis minyak solar saat ini lebih dari cukup. Antrian pembeli solar bersubsidi di SPBU bukan disebabkan kekurangan pasokan.

"Stok solar nasional cukup untuk 26 hari lebih, ini di luar kebiasaan. Biasanya kami jaga di 21 hari sampai 22 hari. Jadi stok cukup, hanya saja kuota kami kendalikan sesuai dengan yang disepakati DPR dengan Pemerintah," kata Hanung ketika ditemui di Kantor Pusat Pertamina, Senin, 8 April 2013.

Hanung menambahkan dari kuota minyak solar bersubsidi tahun ini 15,11 juta kiloliter, Pertamina mendapat jatah menyalurkan 14,28 juta kiloliter. Jumlah ini 8,22 persen di bawah realisasi penyaluran solar bersubsidi Pertamina pada 2012 yang mencapai 15,56 juta kiloliter. 

"Di beberapa daerah kuota lebih rendah daripada realisasi tahun lalu. Ada yang 15 persen di bawah kuota, ada yang 3 persen di bawah tahun lalu. Artinya kami harus melakukan penjatahan di semua SPBU. Kalau tidak dijatah, dijual bebas maka akan overkuota berlebihan," kata Hanung.

Hanung mengatakan meskipun membatasi kuota harian per SPBU, Pertamina juga menyediakan solar non subsidi. Hanung mengakui harga solar bersubsidi memang lebih mahal, sekitar Rp 10.000 per liter. "Kami sudah sediakan solar non subsidi supaya masyarakat menggunakan ini, tetapi ternyata masyarakat masih banyak yang bersedia mengantri sampai 2 hari ketimbang membeli BBM non subsidi," kata Hanung. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

VP Fuel Retail Marketing Pertamina Muchamad Iskandar mengatakan rata-rata konsumsi solar naik sekitar 7,2 persen per tahun. Iskandar mengatakan pertumbuhan konsumsi ini terutama dipicu konsumsi untuk angkutan komersial.

"Pertumbuhan konsumsi untuk angkutan komersial memang tumbuh 6 persen, tapi dari segi volume konsumsinya tinggi. Sementara kendaraan pribadi kenaikan kebutuhannya 9 persen sampai 11 persen tetapi volume konsumsinya kecil," kata Iskandar ketika ditemui di tempat yang sama.

Pada Januari hingga Maret 2013, realisasi penyaluran solar bersubsidi melalui Pertamina telah mencapai 3,7 juta kiloliter. Padahal kuota penyaluran pada triwulan pertama ini melalui Pertamina 3,52 juta kiloliter.

BERNADETTE CHRISTINA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pertamina: Kenaikan Harga BBM Jangan Dikaitkan dengan Aplikasi MyPertamina

4 September 2022

Petugas melayani pengisian bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite di SPBU Yos Sudarso, Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Sabtu 3 September 2022. Pemerintah menetapkan harga Pertalite dari Rp7.650 per liter menjadi Rp10 ribu per liter, Solar subsidi dari Rp5.150 per liter jadi Rp6.800 per liter, Pertamax nonsubsidi naik dari Rp12.500 jadi Rp14.500 per liter berlaku pada Sabtu 3 September 2022 mulai pukul 14.30 WIB. ANTARA FOTO/Makna Zaezar
Pertamina: Kenaikan Harga BBM Jangan Dikaitkan dengan Aplikasi MyPertamina

Kenaikan harga BBM tak menyurutkan rencana perseroan membatasi penyaluran Pertalite dan Solar agar tepat sasaran.


Puasa, Pertamina Tambah Stok BBM di Kalimantan

11 Mei 2017

Mobil tengki usai mengisi bahan bakar minyak (BBM) pada Terminal Pengisian BBM Ujung Berung, Bandung, Jawa Barat, 24 Juni 2016. Pertamina memproyeksikan pemakaian Premium selama H-15 hingga H+15 Lebaran mengalami kenaikan. Tempo/Tony Hartawan
Puasa, Pertamina Tambah Stok BBM di Kalimantan

Pertamina Balikpapan akan menambah kuota BBM selama puasa sebesar 7 persen.


Jokowi Minta Impor BBM Ditekan

5 Januari 2017

Petugas keamanan melakukan pemeriksaan aktivitas keluar masuk mobil tangki pengangkut minyak di depot Terminal Bahan Bakar Minyak (BBM), Plumpang, Jakarta, 1 November 2016. TEMPO/Subekti
Jokowi Minta Impor BBM Ditekan

Presiden Joko Widodo mengingatkan separuh dari kebutuhan BBM dalam negeri dipenuhi dari impor.


Pertamina dan AKR Jadi Penyalur BBM Tertentu 2017

25 November 2016

Sejumlah mobil tangki saat melakukan pengisian bahan bakar di Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara (30/12). TEMPO/Amston Probel
Pertamina dan AKR Jadi Penyalur BBM Tertentu 2017

Pemerintah menunjuk badan usaha penyalur bahan bakar minyak (BBM) tertentu dan penugasan 2017.


Premium Belum Jadi Dihapus, Ini Sebabnya  

30 September 2016

Ratusan pemudik bersepeda motor mengisi ulang BBM di SPBU Gempol Sari, Subang, Jawa Barat, 2 Juli 2016.  Pertamina memperkirakan konsumsi premium naik 15 persen dari 71.906 menjadi 82.496 kiloliter per hari, selama periode H-15 hingga H+15 Lebaran. ANTARA/M Agung Rajasa
Premium Belum Jadi Dihapus, Ini Sebabnya  

Pemerintah belum bisa mewujudkan rencana penghapusan bahan bakar minyak jenis Premium kendati masyarakat mulai beralih dari Premium.


Libur Panjang, Konsumsi BBM Pertamina Naik 10 Persen

6 Mei 2016

Ilustrasi BBM. TEMPO/Imam Sukamto
Libur Panjang, Konsumsi BBM Pertamina Naik 10 Persen

Pertamina memproyeksikan konsumsi bahan bakar minyak (BBM) untuk transportasi mengalami kenaikan sekitar 10 persen saat libur panjang.


Kementerian ESDM: Premium di Jakarta Bisa Dihapus  

3 Februari 2016

Sejumlah pengendara sepeda motor mengisi bahan bakar jenis Premium dengan cara self service di salah satu SPBU di Jakarta, 23 Desember 2015. Pemerintah menurunkan harga bahan bakar jenis premium sebesar Rp150 per liter, yaitu dari Rp7.300 per liter menjadi Rp7.150 per liter, sedangkan solar menjadi Rp5.950 per liter berlaku mulai 5 Januari 2016. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A.
Kementerian ESDM: Premium di Jakarta Bisa Dihapus  

Pemerintah akan melihat aspek untung-rugi menghapus Premium.


Ini Beda Premium, Pertalite, Pertamax, dan Pertamax Plus

25 Juni 2015

TEMPO/Prima Mulia
Ini Beda Premium, Pertalite, Pertamax, dan Pertamax Plus

Pertalite sudah disetujui DPR untuk dipasarkan.


Antisipasi Lebaran, Pertamina Tambah Impor Premium  

16 Juni 2015

Sejumlah kendaraan bermotor melakukan pengisian BBM di kawasan Kuningan, Jakarta,(30/11). Mulai tanggal 1 Desember 2008 jam 00.00 pemerintah menurunkan harga premium bersubsidi dari Rp. 6.000,-/liter menjadi Rp. 5.500,-/liter. TEMPO/Arif Fadillah
Antisipasi Lebaran, Pertamina Tambah Impor Premium  

Dalam kondisi normal, konsumsi Premium rata-rata 76.258 kiloliter per hari.


Pertamina Klaim Pertalite Lebih Ramah Lingkungan  

22 April 2015

Komisaris Utama Pertamina Sugiharto (tengah) bersama Direktur Pemasaran Pertamina Ahmad Bambang (kedua kanan) menekan tombol sirine secara simbolis didampingi Nahkoda Kapal Reymon Paparang (kanan) dalam acara pelepasan kapal VLGC Pertamina 2 di perairan Tanjung Priok, Jakarta, 7 Februari 2015. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Pertamina Klaim Pertalite Lebih Ramah Lingkungan  

Emisi karbon Pertalite di bawah Premium.