TEMPO.CO, Bandung - Forum Studi Kebudayaan Institut Teknologi Bandung memutar film tentang kecurangan Ujian Nasional di Galeri Soemardja ITB, Senin siang, 8 April 2013. Film dokumenter baru buatan Yayasan Kampung Halaman berjudul Temani Aku Bunda itu berkisah tentang pengalaman seorang anak SD dan ibunya yang berusaha melawan kecurangan ujian.
Menurut Direktur Yayasan Kampung Halaman Cicilia, film berdurasi 77 menit itu berisi kisah nyata di suatu sekolah dasar di Jakarta saat Ujian Nasional pada 2011. Penayangan perdana akhir pekan lalu di sebuah bioskop di Jakarta dengan 350 penonton. "Sekarang di Bandung penayangan kedua, selanjutnya kota-kota lain sudah minta filmya diputar gratis," katanya kepada Tempo di Bandung, hari ini.
Di Bandung, film Temani Aku Bunda ditonton sekitar 100 orang. Mereka duduk lesehan di lantai galeri. Selain mahasiswa dan orang tua, penonton berasal dari kalangan guru dan dosen. Sama seperti di Jakarta, diskusi tentang Ujian Nasional dilakukan setelah film berakhir.
Film dibuka oleh rekaman video Irma Winda Lubis tentang suasana ruang Ujian Nasional di sekolah anaknya pada Mei 2011. Selanjutnya beralih ke pengakuan anak Winda, Abrary atau biasa disapa Abrar. Pengakuan itu tentang kesepakatan saling mencontek jawaban. Guru lalu meminta pernyataan tertulis dari setiap siswa. Intinya agar kejadian di kelas itu harus dirahasiakan sampai siswa dewasa.
Abrar yang memilih jujur menjadi gelisah. Ibunya memprotes kecurangan itu ke Kepala Sekolah Dasar 06 Petang Pesanggrahan, anggota DPRD DKI Jakarta, serta Seto Mulyadi saat bertemu di konferensi anak di Bandung. Tim investigasi juga dibentuk oleh pemerintah untuk mengungkap dan mengetahui kebenaran dari kasus ini. Namun, sampai sekarang belum ada hasilnya. Sementara kasus serupa muncul lagi di Surabaya.
"Film ini sangat kontekstual menjelang Ujian Nasional," kata salah seorang penonton yang juga dosen ITB, Acep Iwan Saidi.
ANWAR SISWADI
Topik terhangat:
Partai Demokrat | Agus Martowardojo | Serangan Penjara Sleman | Harta Djoko Susilo | Nasib Anas
Berita terpopuler lainnya:
Mengintip Restoran Narkoba di Kampung Ambon
Polisi Bantah Mengendus Penyerang LP dari HP
SBY Keseleo Lidah, Mencoreng Jadi Menggoreng
Pangdam Diponegoro Serahkan Jabatan Besok
Pilkada Palembang, Romi - Harno Unggul Sementara
Polisi Endus Penyerang Cebongan dari Ponsel?