TEMPO.CO, Manado - Sebanyak 33 delegasi dari Jerman dan Indonesia ikut dalam kegiatan dialog keagamaan bertajuk Indonesia-Germany Interfaith and Intercultural Dialogue di Kota Manado, Sulawesi Utara, Selasa, 9 April 2013 hingga 11 April 2013 mendatang.
Delegasi dari Jerman mengutus 11 orang, tokoh agama Indonesia sebanyak sembilan orang, dan 13 orang dari Sulawesi Utara, yang merupakan daerah tempat penyelenggara kegiatan dialog keagamaan ini. Adanya perwakilan dari Sulawesi Utara ini sendiri lantaran Jerman menganggap provinsi itu sebagai daerah yang paling tinggi tingkat toleransi antarumat beragamanya di dunia.
Heindrich Kreft, Duta Besar Jerman untuk Indonesia yang juga kepala rombongan delegasi asal Jerman, kepada Tempo mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan solusi paling tepat untuk mengurai kekisruhan dalam hal keagamaan di dunia. Menurut Kreft, dialog selama dua hari ini diharapkan dapat menghasilkan rekomendasi mengenai keagamaan di dunia, terutama komunikasi antara muslim dan Kristen.
"Kami memilih Indonesia, terutama Manado, karena kami melihat kemajemukannya di sini terutama mengenai muslim dan Kristen. Saya juga harus mengatakan bahwa muslim di Jerman sangat baik dan berkembang. Inilah yang kami ingin hasilkan rekomendasinya, untuk bisa membuat satu percontohan mengenai kerukunan beragama di dunia," kata Kreft.
Sementara itu, Gubernur Sulawesi Utara Sinyo Harry Sarundajang kepada wartawan mengungkapkan, dialog adalah cara paling elegan dan efektif untuk meleburkan sebuah sengketa dan konflik. "Sekalipun itu konflik mengenai kepercayaan yang sangat mendasar. Hanya dialog yang bisa meleburkan hal itu. Khusus untuk Sulawesi Utara, saya berharap walaupun dijadikan daerah percontohan, kita jangan puas diri, tapi terus meningkatkan kerukunan umat beragama kita," kata Sarundajang kembali.
Dialog keagamaan yang dilaksanakan di Kota Manado ini rencananya akan dilakukan di beberapa lokasi seperti di Universitas dan di daerah-daerah yang berhubungan langsung dengan masyarakat.
ISA ANSHAR JUSUF
Berita Lainnya:
3 Fakta Kapolda DIY Kontak Pangdam Sebelum Insiden
SBY: SMS Saya ke Anas Tidak Dibalas
Kisah Penjaga Mayat yang Memandikan Nurdin M Top
SBY Sudah Menduga Penyerang Cebongan Kopassus
SBY: Kami Menyayangi Anas Urbaningrum
Agustus, SBY Bakal Ganti Kapolri dan Panglima TNI