TEMPO.CO, Jakarta -Kepolisian Sektor (Polsek) Kebayoran Baru menjadi pusat program Polisi Peduli Pengangguran di wilayah Jakarta Selatan. Polsek itu dipercaya untuk memberi kursus para pengangguran agar menjadi tenaga terlatih sehingga bisa segera mendapat pekerjaan. (Baca juga: Polisi Jakarta rekrut penganggur jadi Satpam)
"Ditesnya di kami sejak Januari lalu. Polsek-polsek lain setor data penganggur ke kami," ujar Kanit Binmas Polsek Kebayoran Baru Kompol Syem A. Ekon. Sejauh ini Polsek Kebayoran Baru sudah melaksanakan dua kali gelombang penerimaan program pengentasan pengangguran ini.
"Gelombang pertama yang daftar 70 orang, yang lolos 40. Gelombang kedua masih berlangsung," ujarnya. Ia mengatakan untuk gelombang kedua, tiap Polsek punya jatah masing-masing lima penganggur untuk didaftarkan. "Jumlah pendaftar baru 45 orang karena tiga wilayah belum mendaftarkan, yaitu Pesanggrahan, Ciputat, dan Pamulang," kata dia.
Para pendaftar ini akan diuji kelayakan potensi dan kemampuan bersosialisasinya oleh Polsek. "Kalau tidak berpotensi dan aktif bergaul, ya, tidak lulus. Itu modal awalnya," ujar ia. Setelah lulus para penganggur ini akan mendapat pelatihan teknis di Sekolah Tinggi Manajemen Ilmu Komputer (STMIK).
Pelatihan akan berlangsung selama tiga bulan. Setelah mendapat kursus singkat itu, polisi akan merekomendasikan mereka ke sejumlah perusahaan yang berminat. Namun saat ini polisi mengaku belum menjalin kerja sama dengan perusahaan untuk menjamin pekerjaan bagi calon penganggur terlatih itu.
Program ini disebut Syem sebagai inisiatif Polda Metro Jaya untuk mengurangi tindak kejahatan. Juru Bicara PoldaMetro Jaya Komisaris Besar Rikwanto menyatakan salah satu penyebab maraknya kejahatan karena jumlah penganggur masih banyak. Program ini sejatinya akan digelar di seluruh wilayah resor di Jakarta. Hanya saja saat ini baru di Kepolisian Resor Jakarta Selatan, Timur, dan Utara yang baru melaksanakannya.
Kekhawatiran terhadap maraknya tindak kejahatan akibat pengangguran ini terbukti. Di Kebayoran Baru, baru saja kemarin seorang penganggur dilaporkan memalak seorang anak sekolah. Hampir saja telepon pintar milik Afif Muammar, 15 tahun, berpindah ke tangan RP, 17 tahun. Polisi langsung membekuk pelaku tak lama usai kejadian.
Di Cipete, Jakarta Selatan, pagi tadi juga polisi menerima laporan tujuh orang penganggur membacok tiga korban di sebuah mini market. Tiga dari tujuh pelaku itu sudah ditangkap polisi.
M. ANDI PERDANA
Topik terhangat:
Penguasa Demokrat | Agus Martowardojo | Serangan Penjara Sleman | Harta Djoko Susilo | Nasib Anas
Berita lainnya:
Atapers KRL Serang Tujuh Stasiun
Kalau Lihat IMB, Banyak Rumah Ibadah Dibongkar
Ratusan Penumpang Kereta Serang Stasiun Depok
Diteriaki Ban Mobil Kempis, Rp 20 Juta Raib