TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Polsek Kalideres Komisaris Danu Wiyata mengatakan mahasiswa yang ditangkap karena ikut berunjuk rasa di Stasiun Semanan, Kalideres, Jakarta Barat, telah dilepaskan. "Sementara ini tidak ada yang ditahan," ujar Danu, Selasa, 9 April 2013, petang.
Menurut Danu, dalam unjuk rasa di Stasiun Semanan, polisi menangkap sejumlah mahasiswa yang berorasi. Penangkapan itu dilakukan karena orasi mereka dinilai bernada provokatif. Namun polisi membatalkan pemeriksaan terhadap mereka. "Karena sudah negosiasi, kami kembalikan, tidak ada yang ditahan," katanya.
Danu menjelaskan, sebenarnya tidak banyak warga yang berunjuk rasa dalam pembongkaran kios dan lapak pedagang kaki lima di stasiun itu. "Tapi ada massa yang datang dari Duri, Kranji, dan Pasar Minggu," kata Danu. Pasukan Brimob sempat melepaskan tembakan peluru hampa beberapa kali untuk membubarkan massa.
Kericuhan tak terhindarkan dalam unjuk rasa pembongkaran sore tadi pukul 17.15. Selain pedagang kaki lima dan warga, mahasiswa bergabung dengan pengunjuk rasa dan berorasi. Seorang mahasiswa yang mengaku dari Universitas Indonesia berteriak lantang, "PT KAI di bawah Ignasius Jonan menggusur pedagang dan mengganti dengan Indomaret dan Alfamart agar uangnya lebih banyak."
Unjuk rasa itu dilakukan untuk menolak pembongkaran kios dan lapak pedagang yang ada di area stasiun. Alasannya, pedagang sudah membayar uang sewa per bulan dan merasa tidak ada pemberitahuan pembongkaran sebelumnya.
ATMI PERTIWI