TEMPO.CO, London - Situs berita ternama Inggris, Telegraph, terpaksa menutup fasilitas komentar dari pembaca. Langkah ini dilakukan setelah sebuah artikel yang memuat kisah Margaret Thatcher dibanjiri komentak yang tak pantas.
Telegraph terpaksa menutup fasilitas komentar pembaca pada semua cerita tentang Margaret Thatcher.
Tony Gallagher, editor Telegraph, mengatakan alamat email surat kabar ini juga "penuh dengan makian" dan memutuskan untuk menutupnya.
Harian, yang secara tradisional mendukung partai Tory dan diedit oleh mantan menteri kabinet Konservatif Bill Deedes selama tujuh dari sebelas setengah tahun pemerintahan Thatcher, telah dipilih para kritikus Thatcher untuk menumpahkan unek-uneknya.
Dalam tweet-nya, Gallagher menyatakan akan menutup fasilitas komentar pembaca untuk semua artikel tentang Thatcher. "Kami telah menutup komentar pada setiap kisah #Thatcher," demikian tweet Gallagher.
Saat ditanya seperti apa komentar itu, ia hanya menjawab singkat, "Sangat horor."
Sumber di dalam media itu menyatakan, komentar-komentar yang muncul sangat kasar dan menyerang Thatcher secara pribadi.
"Kami tidak mentolerir kata-kata tak pantas di media cetak, jadi mengapa kita harus mentolerir itu secara online?" katanya. "Ini bukan soal membatasi kebebasan berpendapat. Ini tentang Telegraph. Kami tidak ingin orang-orang muntah di situs kami."
GUARDIAN | TRIP B