TEMPO.CO, Seoul - Kedutaan asing di Pyongyang mengecilkan peringatan Korea Utara hari ini yang meminta warga asing melindungi atau mengevakuasi diri karena perang nuklir sudah dekat. "Semua berjalan seperti biasa," kata Amy Jackson, presiden Kamar Dagang dan Industri Amerika Serikat di Seoul. "Mereka yakin bahwa pemerintah AS dan Korea, dalam kerjasama yang erat dengan sekutu-sekutu lainnya, sepenuhnya siap untuk menghadapi situasi apapun."
Kedutaan Besar Inggris di Seoul juga melakukan penilaian yang sama. "Kami menilai bahwa saat ini belum ada risiko langsung," kata juru bicara Colin Gray.
Para pejabat di Seoul juga meyakini yang dilakukan Korut bukan 'serangan', melainkan uji coba rudal jarak sedang di pantai timur pada awal Rabu. "Persiapannya sudah selesai," menurut Kim Min-Seok, juru bicara Departemen Pertahanan.
Di antara tetangganya, Jepang yang bertama melakukan tindakan antisipatif. Kementerian Pertahanan Jepang mengerahkan antirudal Patriot, atau PAC-3, ke kantor pusatnya di Tokyo semalam. Langkah itu muncul sehari setelah Menteri Pertahanan Itsunori Onodera memerintahkan untuk mencegat setiap rudal Korea Utara, jika mengancam negara itu.
Tokyo telah mengambil langkah-langkah serupa sebelum tes rudal Pyongyang sebelumnya, namun antiroket belum pernah diaktifkan.
"Kami akan mengambil semua langkah yang mungkin untuk melindungi kehidupan dan keselamatan rakyat kami," kata Perdana Menteri Shinzo Abe.
Dengan kisaran 1.800 mil, rudal jarak menengah Pyongyang mampu mencapai daratan Jepang dan pulau Okinawa, rumah bagi lebih dari separuh 47.000 tentara AS yang berbasis di negara itu. Kim juga secara khusus mengancam akan menyerang pangkalan militer AS di Guam.
REUTERS | TRIP B