Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kasus Penyegelan Gereja, Ini Permohonan Rohaniwan  

image-gnews
Seorang jemaat gereja HKBP Taman Sari memasang bendera merah putih di reruntuhan bangunan gereja yag dirobohkan di Kawasan Taman Sari, Setu, Bekasi, Kamis (21/3). Gereja HKBP Taman Sari dihancurkan dengan eskavator karena dianggap melanggar peraturan daerah mengenai Izin Mendirikan Bangunan (IMB). TEMPO/Dian Triyuli Handoko
Seorang jemaat gereja HKBP Taman Sari memasang bendera merah putih di reruntuhan bangunan gereja yag dirobohkan di Kawasan Taman Sari, Setu, Bekasi, Kamis (21/3). Gereja HKBP Taman Sari dihancurkan dengan eskavator karena dianggap melanggar peraturan daerah mengenai Izin Mendirikan Bangunan (IMB). TEMPO/Dian Triyuli Handoko
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Forum Rohaniwan Se-Jabodetabek menemui Ketua MPR Taufiq Kiemas dan jajarannya, Senin, 8 April 2013 kemarin. Mereka menyatakan sikap atas penutupan rumah ibadah yang belakangan ini dilakukan oleh pemerintah daerah atau kota.

Sekretaris Jenderal HKBP, Mauri Sihombing, berharap tindakan intoleran tersebut dapat segera diatasi oleh pemerintah dalam waktu cepat. "Adanya eskalasi tindak kekerasan ini karena ada pembiaran dari pemerintah dan aparat keamanan," kata dia di kompleks parlemen Senayan, Senin, 8 April 2013.

Beberapa perwakilan dari komunitas keagamaan juga menyuarakan keinginannya di hadapan pemimpin MPR. Emilia dari jemaah Syiah dengan tegas menyatakan jangan hanya menggunakan suara dari kelompoknya untuk kepentingan politik. "Penuhi juga hak kami. Kami bukan penjahat yang harus diteror," kata Emilia.

Senada dengan Emilia, perwakilan dari HKBP Setu meminta MPR untuk memanggil Pemerintah Kabupaten Bekasi terkait dengan pembongkaran gereja. "Kami melihat pembongkaran itu lebih karena intervensi kelompok tertentu. Itu mencederai hukum," kata dia.

Dalam pertemuan dengan pemimpin MPR itu, Forum Rohaniwan Se-Jabodetabek menyatakan beberapa sikap. Mereka meminta MPR untuk mendesak pemerintah pusat dan daerah memberikan jaminan dan perlindungan kebebasan dan kemerdekaan beragama, beribadah, serta mendirikan rumah ibadah bagi seluruh warga negara tanpa kecuali.

Kemudian, MPR diminta untuk mendesak pemerintah pusat merevisi Peraturan Bersama Dua Menteri dengan tidak lagi meletakkan hak setiap warga negara untuk beragama dan beribadah di tangan peraturan pemerintah daerah yang bertentangan dengan konstitusi negara Indonesia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Forum tersebut juga meminta MPR untuk mendesak pemerintah pusat terlibat langsung mendorong munculnya dialog terus-menerus antara masyarakat dan lembaga negara terkait agar aksi intoleran tidak terulang lagi. Mereka juga meminta agar kelompok massa yang melakukan tindakan intoleran segera diproses secara hukum. Selain itu, mereka meminta MPR untuk menjadi lembaga yang peduli kepada semua agama dan kepercayaan di Indonesia, bukan hanya terhadap agama-agama besar.

Menanggapi hal ini, Taufiq Kiemas menyatakan pihaknya akan segera menyampaikan keinginan dan tuntutan Forum Rohaniwan tersebut kepada lembaga-lembaga negara yang terkait. Taufik juga merasa senang para rohaniwan menempuh penyelesaian dengan jalan musyawarah, bukan secara emosional. "Adanya negara kita, bergantung pada kerukunan warga negaranya. Semuanya akan saya sampaikan," kata dia. (Baca: Taufiq Kiemas Janji Bawa Kasus Gereja ke Presiden). Selengkapnya soal penutupan gereja klik di sini.

TRI ARTINING PUTRI

Berita Lainnya:
SBY: Kami Menyayangi Anas Urbaningrum
Agustus, SBY Bakal Ganti Kapolri dan Panglima TNI
Google Membayar Pria Ini Hampir Rp 1 Triliun
Margaret Thatcher, PM Wanita Pertama Inggris Wafat
Kasus Cebongan, TNI AD Tolak Peradilan Koneksitas

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Gosip Gereja Hilang, Sekolah Santa Laurensia Terima Siswa Baru

8 Maret 2018

Ilustrasi anak bersekolah. shutterstock.com
Gosip Gereja Hilang, Sekolah Santa Laurensia Terima Siswa Baru

Lima bulan pembangunan sekolah Santa Laurensia terkatung-katung akibat kabar bohong tentang proyek gereja. Siswa akan ditampung di gedung lain.


Isu Gereja Tak Terbukti, Proyek Sekolah Santa Laurensia Berlanjut

7 Maret 2018

Lokasi proyek Sekolah Umum Santa Laurensia di kompleks perumahan Suvarna Padi, Kecamatan Sindang Jaya, Kabupaten Tangerang. TEMPO/JONIANSYAH HARDJONO
Isu Gereja Tak Terbukti, Proyek Sekolah Santa Laurensia Berlanjut

Setelah terhenti dilanda isu proyek gereja terbesar di Asia, pembangunan Sekolah Santa Laurensia di Suvarna Padi, Alam Sutera, Tangerang, dilanjutkan.


Resmikan Gereja HKBP Cilincing, Sandi Menikmati Tari Tortor

11 November 2017

Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menari Tor-tor bersama jemaat Gereja HKBP Cilincing, Jakarta Utara. 11 November 2017. TEMPO/Chitra Paramaesti
Resmikan Gereja HKBP Cilincing, Sandi Menikmati Tari Tortor

Saat dijemput jemaat HKBP Cilincing, Jakarta, Sandi ikut menikmati tarian Tortor di gereja tersebut.


Warga Tuding Gereja Scientology Keruk Dana Jemaah

24 Oktober 2017

Cathriona dikabarkan mengikuti kelas di Scientology Celebrity Center ini. Jim Carrey diketahui tidak menyukai dan sering mengolok-olok Scientology dalam leluconnya. REUTERS
Warga Tuding Gereja Scientology Keruk Dana Jemaah

Gereja Scientology mengatakan selalu membantu warga sekitar yang membutuhkan bantuan.


Kepala Proyek Santa Laurensia Jamin Tak Bangun Gereja Terbesar

20 Oktober 2017

Ilustrasi gereja di Eropa. Maxpixel.com
Kepala Proyek Santa Laurensia Jamin Tak Bangun Gereja Terbesar

Kepala Proyek Sekolah Santa Laurensia Suvarna Padi di Alam Sutera, Pilonedi Sioan Angen menjamin tidak ada pembangunan gereja terbesar di Asia Tenggar


Isu Gereja Terbesar, Ini yang Dilakukan Sekolah Santa Laurensia

20 Oktober 2017

Ilustrasi gereja di Eropa. Maxpixel.com
Isu Gereja Terbesar, Ini yang Dilakukan Sekolah Santa Laurensia

Sekolah Santa Laurensia mengapresiasi keputusan bersama yang meminta menyetop sementara proyek sekolah di Suvarna Padi, Alam Sutera.


Isu Gereja Terbesar, Bupati Tangerang: Pemkab Tak Keluarkan Izin

19 Oktober 2017

Ilustrasi gereja di Eropa. Maxpixel.com
Isu Gereja Terbesar, Bupati Tangerang: Pemkab Tak Keluarkan Izin

Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar memastikan izin yang dikeluarkan untuk pembangunan di Alam Sutera adalah untuk sekolah, bukan gereja.


Pembangunan Gereja Terbesar di Asia, Bupati Tangerang: Hoax

19 Oktober 2017

Bupati Tanggerang Ahmed Zaki Iskandar memenuhi panggilan Polda Metro Jaya untuk membahas kampung Dadap, Jakarta, Rabu, 11 Mei 2016. (TEMPO/ MAWARDAH)
Pembangunan Gereja Terbesar di Asia, Bupati Tangerang: Hoax

Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar memastikan kabar pembangunan gereja terbesar di Asia Tenggara di Alam Sutera adalah hoax.


Rahmat Effendi: Walau Ditembak, Izin Santa Clara Tak Saya Cabut

3 April 2017

Rahmat Effendi: Ada yang Mau Melihat Bekasi Jadi Kota Intoleran. TEMPO/Ryan Maulana
Rahmat Effendi: Walau Ditembak, Izin Santa Clara Tak Saya Cabut

Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengatakan, walaupun ditembak, ia tak akan mencabut izin pembangunan Gereja Santa Clara karena izin itu adalah produk negara.


Wali Kota Gelar 'Sidang Terbuka' Proses Izin Gereja Santa Clara  

30 Maret 2017

Aparat kepolisian terlibat bentrok dengan ratusan ormas Islam, di depan Gereja Katolik Santa Clara, Bekasi, Jawa Barat, 24 Maret 2017. Aksi bentrokan tersebut membuat sejumlah aparat kepolisian dan pemuda Ormas Islam terluka. AP Photo
Wali Kota Gelar 'Sidang Terbuka' Proses Izin Gereja Santa Clara  

Wali Kota Bekasi mengumpulkan semua pihak yang terlibat dalam proses perizinan pembangunan Gereja Santa Clara di Bekasi Utara.