TEMPO.CO, Bandung- Agus Adrianto, ayah dari pengemudi Nissan Juke maut Dwigusta Cahya siap menanggung biaya kebutuhan dan pendidikan satu-satunya anak keluarga korban tabrakan yang selamat, Agung Nugroho, 12 tahun. "Kalau keluarga besar dari para korban menghendaki, kami siap mengadopsi (Agung)," ujar dia di RS Sartika Asih, Bandung, Selasa 9 April 2013.
Agus menjelaskan, keluarganya siap mengadopsi sebagai bentuk pertanggungjawaban akibat kecelakaan yang disebabkan Cahya dan untuk memperluas silaturahmi. "Kalau keluarganya minta, ya kami akan urus kalau bisa sampai dia (Agung) jadi 'orang' nanti, yang punya pendidikan dan pekerjaan memadai,"kata dia.
Agus sendiri bersama sang isteri, Dwirita, sudah menemui Agung. Hal itu dilakukan saat dia menyambangi rumah duka keluarga korban di Cilacap, di sela perjalanan menemui Cahya di Bandung, Senin dinihari 8 April. "Saya lihat suasana kebatinannya, meskipun masih belia, anak ini (Agung) bisa bersikap dewasa. Dia memaafkan kami dan anak kami. Saya terharu,"kata dia.
Lepas tengah hari, Ahad 8 April, Cahya kehilangan kendali atas mobil Nissan Juke AB-421-TA yang dikemudikannya dengan kecepatan tinggi di tol Purbaleunyi. Mobil warna perak itupun menabrak median jalan lalu mencelat dan menerjang Daihatsu Xenia R-8181 yang ditumpangi keluarga Agung di jalur berlawanan di Km 135+750.
Akibatnya, 5 pengemudi dan penumpang Xenia tewas di tempat. Kelima korban tewas adalah ayah, ibu, adik serta kakek dan neneknya Agung. Ajaib, Agung dan Cahya selamat dan tetap segar bugar setelah kecelakaan maut ini. Padahal Xenia Agung luluh-lantak dari atap hingga bawah dan Nissan Juke Cahya ringsek di bagian depan. Agung kini sebatang kara, kehilangan keluarga inti.
ERICK P. HARDI
Topik Terhangat:
Serangan Penjara Sleman || Harta Djoko Susilo || Nasib Anas
Baca juga:
Kalau Lihat IMB, Banyak Rumah Ibadah Dibongkar
Atapers KRL Serang Tujuh Stasiun
Ratusan Penumpang Kereta Serang Stasiun Depok
Jokowi Heran Ada Warga Tolak MRT