TEMPO.CO, Jakarta - Pasca penangkapan Asep Hendro oleh Komisi Pemberantasan Korupsi, rumah keluarga Asep di Kampung Munjul, Desa Mangkurakyat, Kecamatan Cilawu, Kabupaten Garut, Jawa Barat, tertutup rapat. Pintu pagarnya digembok. Misalnya, rumah Agus, kakak dari Asep. “Bapak sedang tidak ada di rumah. Katanya pergi ke Bandung,” ujar seorang pemuda berbadan tambun di rumah itu, Rabu, 10 April 2013.
Pemuda itu enggan mengomentari penangkapan Asep oleh KPK. ”Maaf ya, saya tidak bisa jawab,” ujarnya singkat sembari menutup pintu rumah.
Bukan hanya rumah Agus, rumah kakak Asep yang lainnya, Ahmad dan Nanang, yang masih dalam satu lokasi juga tertutup.
Tempo pun berusaha menghubungi Ahmad melalui telepon selulernya. Dia enggan berkomentar. “Pak, mohon maaf yang sebesar-besarnya, untuk saat ini Bapak harap maklum. Kami sekeluarga belum bisa memenuhi keinginan Bapak untuk wawancara,” ujar Ahmad melalui pesan pendek.
Meski begitu, aktivitas perusahaan Asep Hendro Racing Sport (AHRS) di Garut tetap berjalan seperti biasa. Sejumlah karyawan terlihat hilir mudik di sebuah bangunan yang berada tepat di samping rumah Ahmad.
Asep ditangkap KPK karena diduga menyuap pegawai Pajak, Pargono. Suap tersebut diduga diberikan Asep Hendro agar Pargono menurunkan nilai tagihan pajak PT Asep Hendro Racing Sport. Perusahaan yang menjual suku cadang motor balap ini adalah wajib pajak di Kantor Wilayah Pajak Jakarta Pusat, yang tagihan pajaknya diperiksa tim Pargono. Komitmen suap yang disepakati jumlahnya mencapai Rp 600-700 juta.
SIGIT ZULMUNIR
Topik terhangat:
Partai Demokrat | Agus Martowardojo | Serangan Penjara Sleman | Harta Djoko Susilo | Nasib Anas
Berita lainnya:
Tengok Cuitan Anas Urbaningrum Soal SMS
Mantan Pangdam IV: Komnas HAM Jangan Didengar
SBY: 1.000 Persen Ibu Ani Tak Terlibat Hambalang
Dirut MRT Irit Bicara, Ahok: Bagus Dong!
'SBY Tak Percaya Orang Lain Selain Dirinya Sendiri'