TEMPO.CO, Jember - Yayasan Lembaga Advokasi Konsumen (YLAK) Jember memprotes rencana kenaikan tarif kereta api kelas ekonomi sebesar 300 persen. Abdil Furqon, Koordinator YLAK Jember, mengatakan rencana kenaikan tarif PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi (PT KAI Daops) IX Jember itu sangat memberatkan.
“Kebijakan PT KAI itu tidak sensitif terhadap kondisi eknomi rakyat kecil," kata Abdi, di Jember, Rabu, 10 April 2013. Menurut dia, berdasarkan hasil survei YLAK Jember, sebanyak 98 dari 100 orang warga pelanggan kereta api kelas ekonomi di Jember yang disurvei mengaku keberatan dan menolak rencana kenaikan tarif itu.
Furqon memberi contoh, seorang pengemudi angkot di Jember yang biasa pulang kampung ke tempat asalnya di Yogyakarta bersama empat orang angota keluarganya harus berpikir ulang untuk naik kereta. Jika biasanya dia cukup membayar Rp 36 ribu per orang, mulai akhir bulan ini melonjak menjadi Rp 130 ribu per orang. "Kalau kelas bisnis atau eksekutif, terserah saja. Tapi masak kelas ekonomi juga dinaikkan sangat tinggi," katanya.
Jika kebijakan kenaikan tarif itu tidak dibatalkan, kata dia, YLKA Jember akan melakukan gugatan class action bersama elemen masyarakat Jember dan sekitarnya.
Gatut Sutiyatmoko, Humas PT KAI Daops IX Jember, mengakui rencana kenaikan tarif kereta api kelas ekonomi akan diterapkan sejak tanggal 25 April 2013 nanti. "Itu konsekuensi dengan penambahan fasilitas baru seperti AC," kata dia.
Saat ini, kata Gatut, pemasangan AC atau pendingin ruangan dilakukan pada sembilan gerbong kereta api di KA kelas ekonomi Tawang Alun jurusan Banyuwangi-Malang, enam gerbong terpasang di KA kelas ekonomi Sri Tanjung jurusan Banyuwangi-Yogyakarta. Selain itu, pemasangan AC juga sedang dilakukan untuk KA Pandanwangi, KA Probowangi, dan KA Logawa. "Masih dalam proses pemasangan dan tanggal 24 April nanti sudah rampung," katanya.
Dia memberi contoh, sejak 1 April lalu, KA ekonomi Tawangalun jurusan Banyuwangi-Malang sudah menaikkan tarif dari Rp 18.500 per orang menjadi Rp 50 ribu per orang. "Itu tarif masa promo mulai April hingga Mei. Setelah itu, tarif paling bawah Rp 60.000 dan paling atas Rp 150.000," katanya.
Gatut mengakui bagi penumpang jarak pendek, tarif itu akan memberatkan. Namun, kebijakan tarif itu, kata dia, berlaku tanpa mempertimbangkan jarak. Penumpang KA Tawangalun dari Malang sampai Banyuwangi sama tarifnya dengan penumpang dari Jember menuju Banyuwangi. Begitu juga dengan penumpang KA Logawa dari Jember menuju Purwokerto, tarifnya sama bagi penumpang dari Jember menuju Surabaya. "Jarak jauh atau dekat sama. Untuk KA Logawa, Rp 120.000 untuk ambang bawah dan Rp 150.000 untuk ambang atas," kata dia.
Menanggapi protes dari YLKA Jember itu, kata dia, PT KAI Daops IX Jember tidak bisa berbuat apapun. "Mau bagaimana lagi, itu sudah keputusan direksi," kata Gatut.
MAHBUB DJUNAIDY
Topik terhangat:
Partai Demokrat | Agus Martowardojo | Serangan Penjara Sleman | Harta Djoko Susilo | Nasib Anas
Berita lainnya:
Tengok Cuitan Anas Urbaningrum Soal SMS
Mantan Pangdam IV: Komnas HAM Jangan Didengar
SBY: 1.000 Persen Ibu Ani Tak Terlibat Hambalang
Dirut MRT Irit Bicara, Ahok: Bagus Dong!
'SBY Tak Percaya Orang Lain Selain Dirinya Sendiri'