Produsen Mobil Siap Hadapi Pasar Bebas ASEAN
Reporter: Tempo.co
Editor: Setiawan Adiwijaya
Rabu, 10 April 2013 18:53 WIB
Technical Service Div.Head PT Astra Daihatsu Motor (ADM) Ahmad Ayaufi (kiri), Marketing Division Head PT AI-DSO Hendrayadi (kedua Kiri), Direktur Marketing PT ADM Amelia Tjandra (kedua kanan) dan After Sales Service & Logistics Div.Head PT ADM Lili Herman (kanan) memberikan penjelasan saat konfrensi pers Daihatsu Recall Gran Max dan SIrion di Hotel Borobudur, Jakarta, Selasa (29/5). ANTARA/Zabur Karuru
Iklan
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - PT Astra Daihatsu Motor siap bersaing dalam pasar bebas ASEAN yang akan dimulai pada 2015. "Masuk dalam pasar ASEAN bukan sesuatu hal yang baru bagi kami, kami juga sudah mengekspor produk-produk. Kami siap menghadapi AFTA (Asean Free Trade Area)," kata Direktur Marketing Daihatsu, Amelia Tjandra, di Sunter, Rabu, 10 April 2013.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Daihatsu telah mengekspor produksinya ke 65 negara. Amelia mengatakan persentase ekspor mencapai 15,5 persen. Daihatsu, kata Amelia, mengekspor Grand Max dengan merk Toyota ke Jepang sejak tahun 2008 dengan volume 1000-1500 per tahun. Selain itu, Daihatsu juga mengekspor Terios ke Venezuela serta Grand Max ke Timur Tengah.

Ia mengatakan sejauh ini, jika dibandingkan negara-negara ASEAN lain, kinerja Daihatsu termasuk baik. Bahkan dengan beberapa negara, Daihatsu Indonesia termasuk lebih baik.

Ia mencontohkan dari segi penjualan, mobil produksi Daihatsu Indonesia hanya kalah dari mobil Daihatsu yang dipasarkan di Malaysia dengan brand, Perodua. "Tapi kalau yang menggunakan brand Daihatsu, penjualan kami tentunya nomor satu," katanya.

Ia mengatakan dalam lima tahun ke depan, Indonesia harus membenahi beberapa masalah jika ingin industri otomotif nasional terus bertumbuh. Selama ini pemerintah kurang tanggap dalam menyediakan sarana pendukung investasi bagi dunia otomotif.

"Pemerintah Cina sebelum investasi sudah menyiapkan infrastruktur. Belum ada mobilnya, jalan sudah disiapkan, kita kebalikannya," katanya. Selain itu, masalah listrik, tenaga kerja terampil, kestabilan politik, dan kondisi makro ekonomi juga harus terjaga untuk mendorong pertumbuhan.

Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) memprediksi penjualan mobil di tahun 2013 tidak akan mengalami kenaikan yaitu tetap mencapai 1,1 juta unit. Tapi, jika mobil murah ramah lingkungan (low cost green car - LCGC) jadi diluncurkan maka penjualan bisa naik menjadi 1,2 juta unit.

Mobil dengan kelas 4x2 yang berharga di bawah Rp 200 juta akan tetap mendominasi penjualan. Mobil Multi Purpose Vehicle (MPV) tetap akan menjadi pilihan utama masyarakat. Pada 2012, penjualan segmen 4x2 mencapai 739.168 unit dari total penjualan yang mencapai 1.116.000 unit.

ANANDA TERESIA

Topik terhangat:Partai Demokrat | Agus Martowardojo | Serangan Penjara Sleman | Harta Djoko Susilo | Nasib Anas

Berita lainnya:Tengok Cuitan Anas Urbaningrum Soal SMS  Mantan Pangdam IV: Komnas HAM Jangan Didengar  SBY: 1.000 Persen Ibu Ani Tak Terlibat Hambalang  Dirut MRT Irit Bicara, Ahok: Bagus Dong!'SBY Tak Percaya Orang Lain Selain Dirinya Sendiri'

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi