TEMPO.CO, Jakarta - Anggita untuk kesekian kalinya menerima pesan pendek Blackberry dari Dona, sahabatnya. Isi pesan itu masih sama. “Gita, sore ini sepulang kantor pokoknya kamu mesti temani aku mencari tas baru doi Senayan City. Awas, aku enggak mau kamu telat, apalagi membatalkan janji seperti beberapa janji yang lalu,” demikian isi pesan Blackberry dari Dona yang isinya setengah mengancam.
Menurut Gita, sahabatnya kini memiliki sifat aneh. Sahabatnya bersikap posesif dan tidak memperbolehkan dia ingkar janji sedikit pun lantaran dia sedang dekat dengan Popo, klien di kantornya.
“Popo tidak pernah mempermasalahkan persahabatanku dengan Dona. Tetapi menghadapi sikap Dona yang posesif dan seperti anak kecil menyebalkan,” ujar Gita kesal.
Lain lagi dengan Hesti, jurnalis sebuah situs gaya hidup di Jakarta. Dia bersahabat baik dengan Vika. Keduanya sama-sama menjanda dan sering menghabiskan waktu bersama. Namun, kini hampir tiga bulan Hesti menjalin kasih dengan Rio, duda tiga anak seorang pegawai bank di tempat Hesti menabung.
"Vika merasa tak rela. Selalu saja mencari masalah supaya karibnya tidak meninggalkan seorang diri dan tetap bersama meluangkan waktu. Efek tidak enaknya saya harus mengabaikan Rio," kata Hesti.
“Aku pernah punya sahabat yang overposesif. Rasanya enggak enak dan sangat mengintervensi kegiatan pribadiku,” cerita perancang Hannie Hananto yang dihubungi via telepon Selasa malam, 9 April.
Perancang berjilbab ini menjelaskan persahabatannya sempat mengalami hal yang tidak enak ketika dia sudah memiliki calon pendamping hidup. “Biasanya ada perasaan posesif yang tinggi dari sahabat kita yang sudah lama bersama kita,” ujar dia.
Kata Hannie, begitu posesifnya, si sahabat ini sempat mengintervensi kehidupan pribadinya. “Namun, setelah dijelaskan dan ketemu titik terang, sahabatku memaklumi dan berubah sikap menjadi lebih baik,” kata perancang busana muslim ini.
HADRIANI P
Topik terhangat:
Partai Demokrat | Agus Martowardojo | Serangan Penjara Sleman | Harta Djoko Susilo | Nasib Anas
Berita lainnya:
Tengok Cuitan Anas Urbaningrum Soal SMS
Mantan Pangdam IV: Komnas HAM Jangan Didengar
SBY: 1.000 Persen Ibu Ani Tak Terlibat Hambalang
Dirut MRT Irit Bicara, Ahok: Bagus Dong!
'SBY Tak Percaya Orang Lain Selain Dirinya Sendiri'