TEMPO.CO, Jakarta -- Riska Damayanti, 17 tahun, siswi Sekolah Menengah Atas Yapenda Tanjung Priok, Jakarta Utara, merasa terbantu oleh adanya dana bantuan Kartu Jakarta Pintar (KJP), terutama ihwal pengeluaran selama menghadapi Ujian Nasional.
"Untuk beli buku-buku dan fotokopi latihan soal, beli alat tulis untuk tray out," ujar Riska saat ditemui di SMA Yapenda, Jalan Swasembada Barat V, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu, 10 April 2013.
Menurut siswi IPS 1 ini, selain membeli keperluan sekolah, uang Rp 240 ribu per bulan dipakai untuk keperluan transportasi pulang-pergi sekolah dan membeli makan. "Inginnya sih KJP ini bisa membantu sampai kuliah karena pengeluaran kuliah lebih besar dari SMA," kata dia.
Sebelum mendapatkan bantuan dari KJP, Riska sering menunda membeli keperluan sekolah. Alasannya, ia tidak memiliki uang lebih. "Ayah kerja sebagai buruh tidak tetap, penghasilan sekitar Rp 2 juta per bulan, ibu stroke sejak saya kelas IX SMP," tutur dia. (Baca: Syarat Dapat KJP)
Riska yang tinggal di kelurahan Tugu Utara ini mengaku masih memiliki dua adik lain yang masih kelas III dan kelas VI sekolah dasar. Meskipun biaya adik-adiknya tidak sebesar pengeluarannya sebagai siswi SMA, Riska mengaku ayahnya yang menanggung pengeluaran semua anggota keluarga.
FIONA PUTRI HASYIM
Topik terhangat:
Partai Demokrat | Agus Martowardojo | Serangan Penjara Sleman | Harta Djoko Susilo | Nasib Anas
Berita Heboh Metro Tempo:
Seribu Armada PPD Tiba November Mendatang
Rencana Jokowi untuk Sehatkan PPD
Gara-gara Uang Parkir, Hadi Dibacok Tujuh Preman