TEMPO.CO, Kediri - Kepolisian Resor Kediri Kota merazia tempat karaoke yang diduga menjadi tempat penari telanjang atau striptease. Kata Kepala Subbagian Hubungan Masyarakat Polresta Kediri, Ajun Komisaris Surono, perburuan dilakukan setelah beredar kabar tersedianya layanan seks di tempat karaoke.
Satu karaoke yang didatangi adalah NAV, Kamis, 11 April 2013, dinihari. Kala itu puluhan polisi berpakaian dinas dan sipil memeriksa semua kamar karaoke serta identitas tamu. Namun mereka tak menemukan wanita penghibur di sana. "Tidak ada apa-apa di NAV," kata Surono.
Dari sana, polisi bergeser ke tempat karaoke di Jalan Patiunus, Kediri. Kali ini polisi menemukan sejumlah pemandu lagu yang tengah menemani tamu di ruang karaoke. Sebagian perempuan pemandu lagu tidak mengantongi identitas diri. "Tapi kami hanya mendata dan memberikan teguran lisan," kata Surono. "Karena razia ini bersifat dialog, tidak melakukan penangkapan."
Dalam beberapa pekan terakhir, beredar kabar bahwa sejumlah tempat karaoke di Kediri menyediakan penari striptease. Dengan imbalan cukup besar, penari di bawah umur ini kerap melayani tamu yang diduga datang dari Jakarta. Namun hingga kini, polisi belum menemukan jejak mereka. "Hanya kabar dari mulut ke mulut," kata Surono.
Kata seorang pelanggan tempat karaoke, wanita penghibur memang ada. Namun, tidak semua melakukan layanan seksual di tempat karaoke. Beberapa perempuan penghibur melakukannya di hotel, setelah terjadi kesepakatan dengan tamu di tempat karaoke. "Ada kok, mudah nyarinya," kata satu pengunjung tempat karaoke yang enggan disebutkan identitasnya.
HARI TRI WASONO
Topik terpopuler:
Sprindik KPK | Partai Demokrat | Serangan Penjara Sleman | Harta Djoko Susilo | Nasib Anas
Berita lainnya:
Kronologi Penangkapan Penyidik Pajak Pargono
Kisah 'Memalukan' Persibo Bojonegoro di Hong Kong
Pembalap Asep Hendro Pekerjakan Pemuda Garut
Video 'Damai' di Bea Cukai Bali Muncul di YouTube
Buat Akun Twitter, SBY Belum Targetkan Follower