TEMPO.CO, Sarawak - Populasi 200 orang utan ditemukan hidup tersembunyi di hutan Pulau Kalimantan. Penemuan populasi rahasia orang utan dari sub-spesies Pongo pygmaeus pygmaeus ini disambut para pegiat konservasi dengan antusias. Apalagi kini ancaman kepunahan orang utan tengah meningkat.
Wildlife Conservation Society menyebutkan populasi P. pygmaeus pygmaeus di alam sebelumnya diperkirakan tidak melebihi 4.500. Sebanyak 2.000 di antaranya tinggal di Taman Nasional Batang Ai dan Lanjak-Entimau Wildlife Sanctuary di Sarawak, Malaysia.
"Sub-spesies ini menjadi yang paling terancam," ujar tim peneliti, Rabu, 11 April 2013. Populasi itu ditemukan di suatu daerah di hutan seluas 140 kilometer persegi di dekat Taman Nasional Batang Ai.
Penduduk lokal telah menyadari keberadaan orang utan di daerah tersebut. Namun para peneliti belum banyak mengetahui hingga Wildlife Conservation Society dan sejumlah pegiat konservasi melakukan penelitian besar di lokasi itu sejak Februari lalu.
"Kami menemukan total 995 sarang, termasuk sarang segar yang menunjukkan populasi primata langka itu menempati hutan baru-baru ini," ucap tim peneliti.
Pemerintah negara bagian Sarawak merespons temuan ini dengan mempertimbangkan perlindungan baru, termasuk membentuk taman nasional baru, di lokasi populasi orang utan itu bersembunyi.
Orang utan Kalimantan (Pongo pygmaeus) merupakan primata endemis di hutan hujan tropis Indonesia dan Malaysia. Ketiga sub-spesies orang utan Kalimantan—P. pygmaeus wurmbii, P. pygmaeus morio, dan P. pygmaeus pygmaeus—berstatus terancam punah.
P. pygmaeus wurmbii hidup tersebar di Pulau Kalimantan bagian tengah, P. pygmaeus morio di bagian timur laut, dan P. pygmaeus pygmaeus di daerah Kalimantan Barat serta sedikit di Sarawak. Para ilmuwan memperkirakan total populasi orang utan di Pulau Kalimantan sekitar 54 ribu.
LIVESCIENCE | MAHARDIKA SATRIA HADI
Topik terpopuler:
Sprindik KPK | Partai Demokrat | Serangan Penjara Sleman | Harta Djoko Susilo|Nasib Anas
Berita lainnya:
Kisah 'Memalukan' Persibo Bojonegoro di Hong Kong
Video 'Damai' di Bea Cukai Bali Muncul di YouTube
Cucu Soeharto Segera Diadili
Usai Diperiksa KPK, Konsultan Pajak Kecebur Got
'Janganlah Sedikit-sedikit Pak Ahok'