TEMPO.CO, Jakarta - Partai Persatuan Pembangunan menyatakan akan membuka diri kepada umat Islam untuk mendaftar sebagai calon presiden dan wakil presiden. Alasan konvensi yang dilakukan PPP adalah karena tidak dibukanya ruang bagi capres independen.
"Kami membuka pintu kepada Mahfud Md., Jusuf Kalla, dan kader Islam lainnya," kata Sekretaris Dewan Pakar PPP Ahmad Yani, Kamis, 11 April 2013. Yani menyatakan pasangan calon presiden dan wakil presiden hanya dicalonkan oleh partai politik atau gabungan partai politik. "Konvensi ini jawaban atas kritik publik terhadap praktek oligarki partai."
Yani menjelaskan, mekanisme konvensi masih dibahas di internal partai. Hanya saja, dia memastikan, para pendaftar konvensi mesti bersosialisasi di struktur partai tingkat wilayah. Hasil ini kemudian dibawa ke tingkat pusat.
Dia menegaskan tidak perlu ada presidential threshold dalam pengajuan calon presiden. Seharusnya, kata dia, semua partai politik yang lolos ke parlemen berhak mengajukan nama calon presiden. Karena itu, kata Yani, seharusnya kemungkinan ada 12 calon presiden sesuai dengan jumlah peserta pemilu.
Menurut anggota Komisi Hukum ini, pembatasan calon presiden melalui syarat pengajuan merupakan sikap antiperubahan. Menurut dia, publik memerlukan pemimpin baru. Dia mencontohkan Pemilukada DKI Jakarta yang berhasil dimenangkan oleh Jokowi merupakan contoh nyata perubahan yang diinginkan publik. "Kalau partai tidak membuka diri, rakyat akan meninggalkan partai politik," kata dia.
WAYAN AGUS PURNOMO
Topik terpopuler:
Sprindik KPK | Partai Demokrat | Serangan Penjara Sleman | Harta Djoko Susilo |Nasib Anas
Berita lainnya:
Kronologi Penangkapan Penyidik Pajak Pargono
Kisah 'Memalukan' Persibo Bojonegoro di Hong Kong
Pembalap Asep Hendro Pekerjakan Pemuda Garut
Video 'Damai' di Bea Cukai Bali Muncul di YouTube
Buat Akun Twitter, SBY Belum Targetkan Followers