TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo punya cara berbeda dalam mendekati siswa-siswa yang pernah terlibat tawuran. Daripada berceramah di depan sekitar seratus murid, dia memilih memanggil enam perwakilan siswa untuk "dikerjai".
Mereka diminta berbaris, saling gendong, hingga berjalan jongkok sambil berangkulan. Tapi Jokowi juga menyiapkan hadiah. Lima buah sepeda akan diberikan kepada siswa yang mampu menjawab pertanyaan.
Tesnya bukan soal pelajaran di sekolah seperti matematika dan biologi. "Coba sebutkan 10 tokoh wayang!" kata Jokowi berdialog dengan siswa soal pencegahan tawuran di SMK Negeri 27 Jakarta, Rabu, 10 April 2013. Enam orang siswa di depan lalu berebut menjawab. Agasta, siswa kelas XI SMK Negeri 1 Jakarta, mendapat kesempatan menjawab. (Baca: Jokowi Perintahkan Siswa SMA dan SMK Jalan Jongkok)
“Semar, Petruk, Gareng, dan Gatotkaca,” kata Agasta. Meski susah payah dan sempat beberapa kali salah menjawab, akhirnya sepeda berwarna merah berhasil dia bawa pulang. Selain Agasta, ada juga siswa kelas XI SMK Mercusuar, Rizky Alfan Amrullah, dan Said Fariz Hibban dari SMA Negeri 70 yang membawa pulang sepeda baru.
Beragam pertanyaan yang dilontarkan Jokowi adalah soal kebudayaan Betawi, makanan khas, tempat wisata, dan jenis-jenis pohon. Meski pendekatannya dalam dialog menanggulangi tawuran tak biasa, hal itu mampu menggugah siswa yang pernah tawuran untuk tak mengulangi perbuatannya.
"Senang ada dialog begini, jadi merasa diperhatikan," kata Agasta yang mengaku pernah ikut tawuran ketika SMP. Alfan yang juga beberapa kali ikut tawuran pun mengatakan dirinya jadi merasa tergerak untuk tak tawuran lagi. "Jadi ngeh, tawuran itu enggak ada gunanya," kata Alfan.
Gubernur Jokowi berencana lebih sering melakukan kegiatan serupa. "Anak-anak ini kan butuh didengarkan, mereka bisa menceritakan aspirasinya ke dinas, gubernur, dan sekolah," kata Jokowi. (Baca juga: Jokowi Ingin Pelaku Tawuran SMA 70 Ikut Ujian)
ANGGRITA DESYANI