Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Wajah-wajah yang Bercerita

image-gnews
Sketsa-sketsa awal karya para peserta yang ikut dipamerkan dalam Pameran Hasil Workshop Cat Air bersama Surya Wiryawan alias Yoyok Komo di Kedai Kebun Forum (KKF), Yogyakarta, Rabu (13/3). TEMPO/Suryo Wibowo
Sketsa-sketsa awal karya para peserta yang ikut dipamerkan dalam Pameran Hasil Workshop Cat Air bersama Surya Wiryawan alias Yoyok Komo di Kedai Kebun Forum (KKF), Yogyakarta, Rabu (13/3). TEMPO/Suryo Wibowo
Iklan

TEMPO.CO, Makassar-Sudah tiga tahun ini Suriadi Mappangara, 56 tahun, merekonstruksi wajah raja-raja dan bangsawan Bugis-Makassar. Puluhan sketsa wajah hasil karyanya ditempatkan di ruangan sempit berukuran 2 x 5 meter. Ada yang dibingkai lalu digantung, ada juga yang masih dalam buku gambar.

Sebenarnya, ada 100-an wajah yang sudah direkonstruksi ulang oleh dosen jurusan ilmu sejarah Fakultas Ilmu Budaya Universitas Hasanuddin ini, dari wajah raja-raja Kerajaan Gowa-Tallo, Bone, Soppeng, hingga Luwu, termasuk tokoh bangsawan Bugis-Makassar. Sebut saja Sawerigading, raja pertama Kerajaan Luwu; Tumanurung, Raja Bone 1330-1370; Karaeng Patingalloang; dan Colli’ Pujie.

Impian Suriadi sebenarnya sangat sederhana. Ia merekonstruksi wajah para pembesar dari tanah Sulawesi ini agar pelajaran mengenai masa lalu tidak hanya disajikan dalam bentuk tulisan, tapi juga dalam bentuk grafis. “Adanya bantuan grafis akan lebih memudahkan orang untuk belajar sejarah karena selama ini banyak yang mengeluhkan tidak enak belajar sejarah tanpa gambar,” katanya saat ditemui di kampus Unhas Tamalanrea, Kamis lalu.

Ya, Suriadi ingin mengenalkan sejarah masa lalu melalui sketsa wajah-wajah ini. Metode sketsa rekonstruksi wajah biasa digunakan oleh kepolisian untuk mengenali wajah pelaku kejahatan. Polisi menggunakan sumber yang melihat secara langsung wajah orang yang dimaksud.

Namun sketsa yang dibuat oleh Suriadi tidak sesederhana itu. Inspirasinya bukan dari kesaksian orang yang melihat atau mengenal, melainkan dari teks-teks masa lampau yang dipelajari selama bertahun-tahun, dari kitab lontara hingga teks-teks lain yang menceritakan karakter yang akan dibuat.

Dalam merekonstruksi wajah, menurut Suriadi, harus ada ciri kuat dari setiap karakter yang hendak digambar. Meski tidak bisa menjamin tidak adanya bias dalam hasil karyanya, Suriadi menjamin bias tersebut bisa diminimalisasi karena dikerjakan oleh sejarawan yang memiliki dasar kuat melalui penelitian yang mendalam.

Meski telah melakukan penelitian secara mendalam, Suriadi kerap dicibir. Banyak pihak yang mengatakan gambar yang dibuat Suriadi tidak bisa dipertanggungjawabkan karena tidak ilmiah. “Bisa saja teks-teks yang saya gunakan itu bohong, kata mereka,” ucapnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selain gambar wajah, Suriadi merekam kejadian-kejadian penting dalam bentuk sketsa, di antaranya gambar Tunipalangga (Raja Gowa II) sedang jatuh sakit saat berperang di Bone sehingga diangkut pulang. Ada pula gambar 10 ribu warga Bone yang dipesan oleh Karaeng Karunrung untuk membangun parit di Gowa.

Dalam mengerjakan sketsa wajah tersebut, Suriadi tidak bekerja sendiri. Sang istri, Nahdiyah, dan seorang lainnya ikut dalam pengerjaan sketsa wajah tersebut. Orang itulah yang bertugas menggambar, sedangkan Suriadi beserta istrinya bertugas mempersiapkan riset dan data sebagai bahan acuan untuk menggambar sketsa wajah yang hendak digambar.

Pengerjaan sebuah sketsa wajah tak terlalu lama. Suriadi hanya membutuhkan waktu dua hari untuk mencari dan mengumpulkan bahannya. Lalu, untuk menggambarnya, hanya dibutuhkan waktu sekitar 10 menit. Menurut Suriadi, yang memberatkan hanya biaya yang harus dikeluarkan, yakni sekitar Rp 500 ribu per gambar. Semua biaya tersebut ditanggulangi Suriadi sendiri, tanpa bantuan pihak lain.

Usaha Suriadi dalam membuat sketsa yang bercerita tentang sejarah ini tak sia-sia. Dosen ilmu sejarah dari Universitas Kebangsaan Malaysia, Noordin Husain, datang langsung ke Makassar untuk melakukan studi banding dan melihat langsung apa yang dikerjakan Suriadi. Menurut dia, hal tersebut merupakan sesuatu yang baru dalam mempelajari sejarah.

Untuk melihat langsung karya-karya sketsa wajah para pelaku masa lalu, Anda bisa mengunjungi langsung laboratorium Ilmu Sejarah Universitas Hasanuddin atau bisa juga mengunjungi situsnya di http://www.laboratoriumsejarah.com/.

HIMAS PUSPITO PUTRA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mengenal Voice Against Reason, Pameran Seni Rupa Kontemporer dari 24 Perupa

5 hari lalu

Pameran Voice Against Reason. Foto: Museum Macam.
Mengenal Voice Against Reason, Pameran Seni Rupa Kontemporer dari 24 Perupa

Pameran seni rupa ini diikuti perupa dari Australia, Bangladesh, India, Jepang, Singapura, Taiwan, Thailand, Vietnam, dan Indonesia.


Grey Art Gallery Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Islami Karya 75 Seniman

12 hari lalu

Pameran seni rupa Islami berjudul Bulan Terbit  sejak 15 Maret hingga 14 April 2024 di Grey Art Gallery Bandung. (Dok.Grey)
Grey Art Gallery Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Islami Karya 75 Seniman

Pameran seni rupa Islami ini menampilkan 85 karya 75 seniman yang membawa kesadaran bagaimana memaknai nilai-nilai Islam.


Belasan Seniman Gen Z dari 3 Kampus di Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Equivocal

16 Oktober 2023

Karya instalasi buatan Michelle Jovita berjudul Massa Manusa. (Dok.pameran).
Belasan Seniman Gen Z dari 3 Kampus di Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Equivocal

Gen Z menggelar pameran seni rupa yang berisi karya digital art, seni instalasi, gambar atau drawing, lukisan, seni grafis, patung, juga performance


Selasar Sunaryo Gelar Pameran Lengan Terkembang Karya Belasan Seniman Difabel

23 September 2023

Pameran Lengan Terkembang: Ruas Lintas - Abilitas di Bale Tonggoh Selasar Sunaryo Art Space Bandung melibatkan belasan peserta seniman difabel.  Foto: TEMPO| ANWAR SISWADI.
Selasar Sunaryo Gelar Pameran Lengan Terkembang Karya Belasan Seniman Difabel

Program itu dilatari oleh kenyataan bahwa pameran seni rupa di Indonesia selama ini belum menjadi ruang khalayak yang inklusif.


Pameran Seni Rupa Artsiafrica#2 di Bandung Tampilkan 170 Gambar

19 September 2023

Pameran Artsiafrica#2 di Galeri Pusat Kebudayaan Bandung berlangsung 16 - 30 September 2023. Foto: Dok.Galeri.
Pameran Seni Rupa Artsiafrica#2 di Bandung Tampilkan 170 Gambar

Pameran seni rupa bertajuk Artsiafrica menampilkan sosok warga Asia dan Afrika lewat muka hingga balutan budayanya di negara masing-masing.


Kelompok Ambari dari Alumni ITB Gelar Pameran Prismeu di Galeri Orbital Dago Bandung

4 September 2023

Pameran kelompok Ambari di Galeri Orbital Dago Bandung hingga 17 September 2023. (TEMPO/ANWAR SISWADI)
Kelompok Ambari dari Alumni ITB Gelar Pameran Prismeu di Galeri Orbital Dago Bandung

Karya yang ditampilkan 9 anggota dari kelompok Ambari dalam pameran Prismeu adalah perwujudan dari benda atau alam sekitar yang nyata di keseharian.


Fenomena Alam dan Sosial di Pameran Tunggal Iwan Suastika

20 Agustus 2023

Lukisan karya Iwan Suastika berjudul Beauty in a Chaotic Rhythm. Dok. D Gallerie
Fenomena Alam dan Sosial di Pameran Tunggal Iwan Suastika

Pameran tunggal Iwan Suastika diharapkan dapat membangun diskusi bersama tentang nilai-nilai kemanusiaan dengan perubahan alam.


Lato-lato dan Rumus Fisika di Pameran Seni Rupa Ruang Dini Bandung

19 Juni 2023

Karya Dionisius Caraka berjudul Tumbukan Lato-lato di Galeri Ruang Dini Bandung. TEMPO/ANWAR SISWADI
Lato-lato dan Rumus Fisika di Pameran Seni Rupa Ruang Dini Bandung

Pameran Seni Rupa yang berlangsung di Galeri Ruang Dini, Bandung itu banyak menggunakan media papan kayu.


Galeri NuArt di Bandung Gelar Pameran Mekanisme Pertahanan Manusia

21 Mei 2023

Karya Isa Perkasa berjudul Masker 2024. (Dok.Pribadi)
Galeri NuArt di Bandung Gelar Pameran Mekanisme Pertahanan Manusia

Ada cara yang dinyatakan oleh para seniman dalam pameran seni rupa ini, seperti mengenali ulang apa yang terlihat sebagai realitas keseharian.


Pameran Bianglala Seribu Imajinasi, Wadah Seniman Penyandang Autisme Unjuk Diri

7 April 2023

(kiri ke kanan) Hilmar Faris, Claire Siregar, Sylvia Siregar pada acara pembukaan Bianglala Seribu Imajinasi, di Bentara Budaya Jakarta, Jakarta Pusat, pada Rabu, 5 April 2023. Foto: TEMPO | Gabriella Amanda.
Pameran Bianglala Seribu Imajinasi, Wadah Seniman Penyandang Autisme Unjuk Diri

Imajinasi unik dan berbeda yang dimiliki penyandang autisme ini terlihat dari karya mereka yang memiliki makna sudut pandang sendiri.