TEMPO.CO, Lilongwe - Penyanyi Amerika Serikat, Madonna, dituduh telah menistakan para pejabat Malawi setelah dia dilaporkan mengeluh mengenai perlakuan terhadap dirinya saat melakukan kunjungan ke negara Afrika itu pekan lalu.
Madonna--yang telah mengadopsi dua bocah kelahiran Malawi--belum lama ini mengunjungi 10 sekolah dasar yang didirikan oleh lembaga amal miliknya, Raising Malawi.
Pemerintah Malawi menuduh pemilik suara merdu itu terlalu melebih-lebihkan bantuannya kepada negara dan menuntut layanan VIP pada kunjungannya pekan lalu.
Sebaliknya, manajer Madonna, Trevor Neilson, menolak tuduhan tersebut. Juru bicara Madonna justru menuding pemerintah Malawi memiliki "dendam" terhadap lembaga amal yang didirikan Madonna, Raising Malawi, karena kedudukan saudara perempuan Presiden Malawi digeser di lembaga tersebut.
Madonna memiliki sejarah panjang dengan negara di selatan Afrika itu setelah dia berkunjung pada 2006. Selanjutnya, Madonna mengadopsi dua anak Malawi dan mengerjakan beberapa proyek pembangunan di sana.
Dalam sebuah pernyataan kepada BBC, Neilson juga menuding pemerintah telah melakukan kesalahan manajemen dalam menangani bantuan proyek sekolah dan melakukan pelecehan terhadap lembaga amal Raising Malawi yang telah memberikan bantuan dana.
Kantor Presiden Joyce Banda dalam keterangannya kepada media, Rabu, 10 April 2013, menuduh bahwa Madonna menginginkan agar Malawi dirantai selamanya karena dianggap tak mau melaksanakan kewajibannya.
Ditambahkan, Madonna mencoba menggunakan ketenaran dan uangnya guna memaksa Malawi memberi layanan khusus kepadanya.
"Memang, Madonna adalah musikus internasional terkenal. Tetapi hal itu tidak berarti dia seenaknya memaksakan perintah kewajiban kepada sebuah pemerintahan di wilayah teritorinya, temasuk Malawi," demikian butir pernyataan kantor kepresidenan.
BBC | GUARDIAN | CHOIRUL