TEMPO.CO, Swedia - Banyak pesohor, terutama perempuan, yang tertarik melakukan sedot lemak alias menjalani operasi untuk membuat tubuh lebih kurus. Berdasarkan kajian terbaru, tindakan medis ini bisa menimbulkan efek positif jangka panjang. "Bahkan mampu mengubah kandungan gen yang terlibat dalam pembakaran dan penyimpanan lemak," kata temuan yang dimuat Journal Cell Report, 11 April 2013.
Pada sejumlah orang yang mengalami obesitas, sedot lemak akan mengalami perubahan pada kandungan gen yang mengendalikan pembakaran serta penyimpanan lemak. Dan semua itu diakibatkan metabolisme kesehatan yang melemah. "Temuan ini nantinya dapat membantu pengaturan obat yang harus dikonsumsi pasca-operasi sedot lemak," kata penulis senior Juleen Zierath, profesor dari Karolinska Institute, Swedia.
Perubahan kandungan gen terlihat setelah operasi sedot lemak. Ketika itu, gen yang berhubungan dengan lemak akan berada dalam kondisi jauh lebih sehat. Inilah yang menjadi bukti proses kehilangan berat badan sekaligus peningkatan metabolisme yang lebih baik.
Operasi sedot lemak, dikenal dengan sebutan bariatric surgery, tidak cuma membantu orang menghilangkan lemak, dalam waktu singkat. Operasi ini juga berdampak positif bagi penderita diabetes militus tipe 2. "Sejumlah pasien mengalami pengurangan gangguan komplikasi pasca-operasi sedot lemak," ujar Zierath.
WEBMD|DIANING SARI
Topik Terhangat:
Sprindik KPK | Partai Demokrat | Serangan Penjara Sleman | Harta Djoko Susilo | Nasib Anas
Terpopuler:
Seks Oral Ternyata Bisa Sebabkan Kanker Paru-paru
Tenun Indonesia Akan Buka Fashion Show di New York
Yang Membuat Kartini Berbeda dari Cut Nyak Dien
Resep Turunkan Kadar Lemak Coklat
Konspirasi Teori Poni Lempar Bieber