TEMPO.CO, Manado-- Gubernur Sulawesi Utara Sinyo H Sarundajang mengaku jika wilayah Sulawesi Utara sangat rawan menjadi jalur masuknya narkoba ke Indonesia.
"Apalagi jarak antara pulau di daerah-daerah perbatasan seperti Melonguane, Marore dan Miangas mempunyai jarak tempuh sangat jauh, sampai 9 jam lamanya. Personilnya pun kurang," kata Sarundajang dalam pembukaan acara sosialisasi Undang-undang Narkoba yang digelar Badan Narkotika Nasional (BNN), Rabu 10 April 2013 di Kota Manado, Sulawesi Utara.
Sarundajang menyebutkan hal ini perlu menjadi perhatian penuh semua pihak karena kawasan perbatasan yang tidak dijaga ketat bisa menjadi daerah transit masuknya narkoba.
"Makanya masyarakat, pemerintah dan semua komponen yang ada jangan hanya terpaku mengatakan pemberantasan narkoba adalah kewajiban BNN. Kita harus ikut berperan," kata Sarundajang kembali.
Sementara, Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komisaris Jenderal Anang Iskandar membenarkan pernyataan Gubernur Sulut terkait dengan rawannya daerah perbatasan seperti kepulauan yang ada di Sulawesi Utara.
"Ini memang yang membuat kita pusing dengan yang namanya perbatasan-perbatasan. Kita perlu orang untuk itu tapi hingga kini kita belum punya petugas yang fokus menjaga perbatasan untuk mencegah masuknya narkoba," kata Anang.
ISA ANSHAR JUSUF
Topik terpopuler:
Sprindik KPK | Partai Demokrat | Serangan Penjara Sleman | Harta Djoko Susilo |Nasib Anas
Berita lainnya:
Kisah 'Memalukan' Persibo Bojonegoro di Hong Kong
Video 'Damai' di Bea Cukai Bali Muncul di YouTube
Cucu Soeharto Segera Diadili
Usai Diperiksa KPK, Konsultan Pajak Kecebur Got
'Janganlah Sedikit-sedikit Pak Ahok'