TEMPO.CO, Jakarta - Penyerangan terhadap jemaah Ahmadiyah seakan tidak pernah berhenti. Sejak 2002, hampir setiap tahun ada saja perusakan serta penyegelan masjid milik jemaah Ahmadiyah. Umumnya dilakukan oleh warga di sekitar masjid yang merasa terganggu dengan kehadiran jemaah Ahmadiyah. Ahmadiyah dianggap tidak sesuai dengan ajaran Islam yang mereka anut.
Penyegelan dan pelarangan pembangunan Masjid Al Misbah milik jemaah Ahmadiyah di Jalan Pangrango Terusan, Kelurahan Jatibening, Pondokgede, Kota Bekasi, pada 4 April 2013 menambah panjang rentetan kekerasan terhadap jemaah Ahmadiyah.
September 2002
Massa merusak tempat ibadah, rumah, serta aset lain milik jemaah Ahmadiyah di daerah Pancor, Lombok Timur. Jemaah Ahmadiyah sempat diungsikan ke Aula Mapolres dan Kodim Lombok Timur serta kini telah dievakuasi sementara ke Kota Mataram.
20 Oktober 2004
Kelompok orang tak dikenal merusak Musala At-Takwa di Dusun I dan Al-Hidayah di Dusun IV milik jemaah Ahmadiyah di Desa Manislor, Jalaksana, Kuningan, Jawa Barat.
20 September 2005
Massa menyerbu perkampungan Ahmadiyah di Neglasari, Sukadana, Campaka, Cianjur, Jawa Barat. Sedikitnya 70 rumah, 3 masjid, 1 gudang, dan 1 mobil milik jemaah Ahmadiyah rusak berat. Lembaga Bantuan Hukum Ahmadiyah Cianjur menaksir kerugian akibat aksi di kawasan perkebunan teh PTPN VIII Penyairan itu mencapai ratusan juta rupiah. Rupandi, kuasa hukum Ahmadiyah, menyebutkan massa juga menjarah barang-barang warga senilai Rp 100 juta.
Tersangka : 12 orang warga setempat yang diduga berlatar belakang santri dan tukang ojek
27 April 2008
Massa merusak masjid dan madrasah milik jemaah Ahmadiyah di Parakan Salak, Sukabumi, Jawa Barat.
Tersangka : 10 orang tersangka tidak ditahan karena mendapat jaminan dari ulama dan tokoh masyarakat Kecamatan Parakan Salak.
2 Juni 2009
Dua orang tak dikenal mencoba membakar Masjid Al-Hidayah milik jemaah Ahmadiyah di Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Api hanya membakar gudang di lantai dua. Tak ada korban jiwa dalam kejadian ini.