TEMPO.CO, Jakarta - Kepengurusan baru Partai Demokrat akan diumumkan pada Rabu, 17 April 2013 mendatang. Pengumuman ini akan disampaikan langsung oleh Ketua Harian Syariefudin Hasan dan didaftarkan ke Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia.
"Akan ada perubahan struktur partai," kata Syarief saat dihubungi, Kamis, 11 April 2013 malam. Namun, dia memastikan tidak ada perubahan atau restrukturisasi besar-besaran dalam tubuh Partai Demokrat.
Syarief menjelaskan, perombakan terjadi pada posisi wakil ketua umum partai. Pada kepemimpinan Anas Urbaningrum, jumlah wakil ketua umum sebanyak dua orang, yakni Max Sopacua dan Jhonny Allen Marbun. Syarief menuturkan, posisi akan bertambah menjadi lima orang.
Dua nama yang digadang-gadang menduduki jabatan ini adalah Nurhayati Ali Assegaf dan Soekarwo, Gubernur Jawa Timur. "Satu kursi tersisa tetap diberikan pada kader internal," ujarnya. Sebelumnya, nama bekas Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo santer disebut akan mengisi satu kursi tersisa. Syarief menampik kemungkinan ini. "Itu hanya rumor," kata dia.
Syarief menjelaskan, posisi wakil sekretaris jenderal akan tetap diduduki oleh Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas. Sebelumnya, Ibas sempat dikabarkan akan mundur dari jabatannya setelah Susilo Bambang Yudhoyono terpilih sebagai ketua umum. Selain itu, Ibas dikabarkan akan melanjutkan pendidikan doktoral ke luar negeri. "Ibas masih tetap di posisinya," kata Syarief.
Selain itu, posisi wakil sekretaris jenderal jumlahnya tetap empat orang. Satu kursi dipastikan lowong setelah Nurhayati digeser menjadi wakil ketua umum. Satu nama yang santer disebut akan mengisi kursi Nurhayati adalah Andi Nurpati. Syarief tidak membantah nama ini. Namun dia mengelak dan mengatakan, "Tunggu saja pengumuman resmi Rabu mendatang," kata dia.
WAYAN AGUS PURNOMO
Topik Terhangat:
Sprindik KPK | Partai Demokrat | Serangan Penjara Sleman | Harta Djoko Susilo | Nasib Anas
Berita lainnya:
Buat Akun Twitter, SBY Belum Targetkan Followers
Spanduk Pro-Kopassus Bertebaran di Yogyakarta
Aktif di Twitter, Ini Pesan Anggota DPR untuk SBY
Pargono Terus Meneror, Asep Hendro Pasrah