TEMPO.CO, Jakarta - Lingkaran Survei Indonesia menduga rencana konvensi Partai Persatuan Pembangunan bukan merupakan ajang mencari calon presiden dan calon wakil presiden. PPP disinyalir punya tujuan lain dalam rencana konvensi itu.
"Sepertinya mereka ingin menaikkan elektabilitas partai dengan cara konvensi itu," kata peneliti LSI, Adjie Alfaraby, saat dihubungi Tempo, Kamis, 11 April 2013. Sebelumnya, partai ini menolak gagasan konvensi.
Dengan konvensi itu, partai berlambang Ka'bah ini akan mengajak banyak tokoh alternatif masuk menjadi kader. Otomatis, tokoh itu akan menarik pemilih untuk ikut "mencoblos" PPP pada pemilihan umum tahun depan.
Adjie memperkirakan hanya ada tiga poros partai politik yang akan bertarung pada Pemilu Presiden 2014 , yakni Partai Demokrat, Partai Golongan Karya, dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. Ketiga partai diperkirakan memiliki jumlah suara yang stabil di kisaran 20 persen.
Sementara untuk partai menengah dengan persentase pemilih di bawah 10 persen, Adjie melanjutkan, besar kemungkinan partai itu tidak berani membangun poros koalisi sendiri. Sebab, itu terlalu beresiko. "Selama ini kan partai menengah selalu berkoalisi dengan partai besar."
Sebelumnya, PPP mengajak umat Islam, seperti Mahfud Md. dan Jusuf Kalla untuk mendaftar sebagai calon presiden dan wakil presiden. Partai berlambang Ka'bah ini beralasan membuka konvensi karena UU Pilpres batal direvisi dan tidak ada kesempatan untuk calon alternatif.
INDRA WIJAYA
Topik Terhangat:
Sprindik KPK | Partai Demokrat | Serangan Penjara Sleman | Harta Djoko Susilo | Nasib Anas
Berita lainnya:
'Sipir LP Cebongan Bisa Jadi Komandan Pasukan...'
Peretas Situs SBY Disidang Tanpa Pengacara
Bercerai, Jamal Mirdad-Lidya Kandou Pisah Rumah
Aktris Marshanda Tanya Beban Kerja Jokowi
Adegan Panas Uli Auliani dengan Aktor Twilight
Pargono Terus Meneror, Asep Hendro Pasrah
Akun @IstanaRakyat Di-Bully Tweep
Tabrak Motor, Aktor Richard Kevin Diperiksa Polisi