TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar Priyo Budi Santoso menyatakan banyak kader Golkar yang potensial tidak masuk dalam daftar calon legislator sementara (DCS). Dia berharap, dengan sisa waktu masa pendaftaran ini kader-kader ini bisa dimasukkan ke dalam daftar.
"Banyak masukkan kepada DPP Golkar," kata Priyo di Komplek Parlemen Senayan, Jumat, 12 April 2013. Kemarin, kata Priyo, berlangsung rapat pleno memutuskan DCS. Dia menyatakan, rapat berlangsung cepat karena tidak ada dialog antara peserta dengan Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie.
Priyo berharap, kader yang belum masuk daftar bisa tertampung sebelum tenggat pendaftaran 22 April. Menurut dia, jika kader internal ini tidak tertampung dikhawatirkan terjadi gejolak. Namun Wakil Ketua DPR ini memastikan Golkar sudah terbiasa menghadapi dinamika internal seperti ini.
Sebelumnya seorang petinggi Golkar menyatakan, sempat ada persaingan antara dua organisasi onderbow, yakni Musyawarah Kekeluargaan dan Gotong Royong (MKGR) dengan Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI). Saat ini Ketua Umum MKGR adalah Priyo Budi Santoso sedangkan Ketua Umum SOKSI adalah Ade Komarudin.
Petinggi itu menyatakan, banyaknya kader MKGR yang tidak masuk ke dalam caleg tidak lepas dari kasus yang membelit sejumlah kader MKGR seperti Zulkarnaen Djabar, Dendi Prasetya, dan Fadh A. Rafiq. Ketiganya tersangkut kasus korupsi di Kementerian Agama. Sedangkan kader-kader SOKSI disebut memiliki banyak kegiatan di daerah.
Ketua DPP MKGR Nurul Arifin menyatakan, setiap organisasi pendiri Golkar merekomendasikan anggotanya untuk menjadi caleg. Dia membantah adanya kuota untuk organisasi tertentu. Nurul memahami bahwa keputusan pencalegan ini tidak akan memuaskan organisasi sayap maupun mereka yang berafiliasi dengan Golkar. "Saya rasa mereka juga tetap berbesar hati dan respek dengan kondisi ini," kata dia.
Dia menegaskan, salah satu barometer penentuan nomor urut adalah survei. Menurut Nurul, tidak semua yang memiliki popularitas mendapatkan nomor satu. Ada banyak aspek yang mesti dipertimbangkan termasuk soal senioritas. Nurul sendiri mendapatkan nomor urut dua dari dapil Jawa Barat VII. "Saya menerima dengan hati terbuka," ujarnya.
Ketua Umum SOKSI Ade Komarudin membantah adanya jatah-jatah pencalegan yang diberikan kepada sayap Golkar. Menurut dia, ada sejumlah pertimbangan seperti pengabdian, gelar, survei yang dipakai untuk menentukan terpilihnya seseorang di daftar caleg. "Yang pasti penyusunan sudah selesai diplenokan kemarin," ujarnya.
WAYAN AGUS PURNOMO