TEMPO.CO, Jakarta - BNI Kantor Cabang London mencatatkan pendapatan bunga sebesar US$1 juta atau Rp9,7 miliar dalam tiga bulan pertama di 2013. Pimpinan BNI Cabang London Nungki Indriaty mengatakan pendapatan bunga pada kuartal tiga tahun ini berasal dari aktivitas perdagangan internasional, terutama ekspor impor yang melibatkan pengusaha Indonesia dengan Eropa, Timur Tengah, dan Afrika.
"Atas pencapaian tersebut, BNI optimistis dapat meraih pendapatan bunga yang lebih baik lagi yang tahun lalu perolehannya US$ 3 juta," kata Nungki dalam siaran pers BNI, Jumat 12 April 2013
Ia menambahkan, adanya aktivitas perdagangan internasional itu membuat jumlah aset perdagangan sebesar US$ 137 juta. Sebagian besar aset tersebut berupa pembiayaan impor untuk nasabah-nasabah korporasi BNI serta aktivitas BNI London dalam membeli asset trade dari pasar sekunder.
Besarnya aset perdagangan BNI London juga menjadi sumber fee based income (pendapatan berbasis komisi) perusahaan. Selama 2012, BNI London berhasil mengumpulkan fee dari transaksi terkait dengan trade finance sebesar US$ 351 ribu.
"Salah satunya berasal dari penerbitan Letter of Credit (LC) sebanyak 236 slip dengan nilai nominal sebesar US$ 19,6 juta. LC tersebut untuk Indonesia, khususnya dalam mengimpor produk-produk dari Indonesia seperti karet dan tekstil," tutur dia.
Ia mengakui, trade finance merupakan sektor unggulan dari BNI London. BNI London telah membiayai sejumlah pengusaha Inggris yang memiliki transaksi ekspor dan impor dengan pengusaha Indonesia. Sejumlah produk yang telah dibiayai impornya dari Indonesia oleh BNI London, antara lain adalah produk timber dan tekstil.
ANANDA PUTRI