Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Dana AS Diduga Mengalir ke Teroris Afganistan

Editor

Natalia Santi

image-gnews
AP Photo/Rahmat Gul
AP Photo/Rahmat Gul
Iklan

TEMPO.CO, WASHINGTON DC – Kelompok militan Afganistan diduga mendapatkan kontrak  dan dana dari Pemerintah Amerika Serikat akibat kelalaian administratif dan kesalahpahaman soal hukum pemberantasan korupsi.

Hasil audit dari inspektur jenderal rekonstruksi Afganistan, John F. Sopko mengatakan kelemahan merusak prosedur pengetatan Departemen Pertahanan 2012 untuk mematuhi hukum federal baru yang bertujuan mencegah militant mendapatkan pembayran kontrak AS. Sopko mengatakan  kontrak pemerintah senilai hampir US$ 2  miliar diberikan pada tahun 2012, namun dia tidak tahu berapa banyak uang yang berada dalam bahaya.

Militer AS memperkirakan lebih dari US4 360 juta berakhir di tangan Taliban dan elemen kriminal di Afganistan selama satu dekade terakhir, menurut data Associated Press 2012.

Sopko mengatakan audit terbaru mendeteksi kelemahan dalam ketentuan bahwa Kongres menambahkan tahun lalu dalam otoritasi undang-undang pertahanan. Ketentuan tersebut memberikan otoritas kepada Departemen Pertahanan, untuk membatasi, menghentikan atau membatalkan  setiap kontrak dengan individu atau organisasi yang menentang AS atau pasukan koalisi di Afganistan.

Sopko menyatakan hasil auditnya menemukan bahasa di beberapa kontrak tidak berisi ketentuan baru, yang secara hukum penting untuk mencegah kontrak diberikan kepada militan. Dalam beberapa kasus, militer mengontrak otoritas yang tidak memiliki data terbaru militan dan para pendukungnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dalam kesaksian di hadapan Komite Dewan Perwakilan Rakyat AS, Sopko mengungkapkan sebuah contoh, pejabat militer mengabaikan informasi rahasia yang memungkinkan mereka membatalkan kontrak yang diperoleh militan Afganistan dan pendukungnya.  Sopko mengatakan pejabat militer gagal menghalangi kontraktor yang terkait dengan jaringan Haqqani, Taliban dan atau Al Qaeda karena mereka mengabaikan dokumen-dokumen yang tersedia di ruangan khusus berisi material rahasia.

“Mereka tampaknya tidak membaca, tidak memberi waktu untuk berjalan  ke ruangan dan membaca lampiran rahasia,” kata Sopko. Ketika dia mendesak pejabat militer untuk membatalkan kontrak itu, mereka menolak.  “Mungkin lebih mudah menggunakan serangan pesawat tak berawak untuk menghentikan seseorang agar tidak menandatangani kontrak dengan pemerintah AS,” kata Sopko. Dia mengatakan daftar para tersangka kontraktor telah diserahkan kepada dewan.

AP | NATALIA SANTI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Serangan Sadis ISIS di Masjid Syiah Afganistan, 28 OrangTewas

26 Agustus 2017

Pasukan kepolisian Afghanistan berusaha menolong seorang anak kecil usai terjadinya aksi bom bunuh diri dan bentrokan antara pasukan Afghanistan dan gerilyawan di sebuah masjid Muslim Syiah di Kabul, Afghanistan, 25 Agustus 2017. Serangan tersebut terjadi saat jamaah menjalankan ibadah shalat subuh. REUTERS
Serangan Sadis ISIS di Masjid Syiah Afganistan, 28 OrangTewas

Empat orang milisi ISIS melakukan serangan beruntun berupa ledakan bom bunuh diri dan rentetan tembakan di masjid Syiah di Kabul. Sebanyak 28 orang tewas.


Ubah Pendirian, Donald Trump Akan Tambah Pasukan ke Afganistan

22 Agustus 2017

Ekspresi Presiden AS, Donald Trump saat menjawab pertanyaan media saat berada di pesawat kenegaraan Air Force One dalam perjalanannya menuju Palm Beach, beberapa jam sebelum memerintahkan serangan ke Suriah, 6 April 2017. AP Photo
Ubah Pendirian, Donald Trump Akan Tambah Pasukan ke Afganistan

Donald Trump memastikan akan menambah jumlah tentara Amerika Serikat ke Afganistan dalam pidato pada Senin malam


Rusia Diduga Pasok Senjata ke Taliban di Afganistan, Ini Buktinya

26 Juli 2017

Senjata Taliban yang diduga dipasok oleh Rusia. Cnn.com
Rusia Diduga Pasok Senjata ke Taliban di Afganistan, Ini Buktinya

Rusia diduga kuat menjadi pemasok senjata canggih bagi gerilyawan Taliban di Afghanistan


Ledakan Bom Bunuh Diri di Afganistan, 13 Orang Tewas

28 Mei 2017

Ledakan Bom Bunuh Diri di Afganistan, 13 Orang Tewas

Semua korban akibat bom bunuh diri di Afganistan dilarikan ke rumah sakit terdekat.


Pemimpin ISIS di Afganistan Tewas Dibunuh Koalisi AS

8 Mei 2017

Abdul Hasib, pemimpin ISIS. twitter.com
Pemimpin ISIS di Afganistan Tewas Dibunuh Koalisi AS

Pemimpin ISIS Afganistan Abdul Hasib, tewas dalam sebuah operasi pasukan koalisi AS dan Afganistan


ISIS Mengaku Bertanggung Jawab atas Ledakan Hebat di Kabul

3 Mei 2017

Pasukan keamanan Afghanistan menyisir lokasi serangan bom di Kabul, Afganistan, 3 Mei 2017. Serangan bom bunuh diri di dekat gedung Kedubes AS ini  menewaskan 8 warga sipil dan 3 tentara AS. REUTERS/Omar Sobhani
ISIS Mengaku Bertanggung Jawab atas Ledakan Hebat di Kabul

Setidaknya delapan warga sipil Afganistan tewas dan 22 korban lainnya luka-luka, termasuk tiga anggota militer Amerika Serikat.


Ledakan Hebat Menghantam Kabul, Konvoi NATO Jadi Sasaran

3 Mei 2017

Ledakan yang terjadi dekat iring-iringan kendaraan militer NATO di Kabul, Afganistan, 3 Mei 2017. Twitter.com
Ledakan Hebat Menghantam Kabul, Konvoi NATO Jadi Sasaran

Ledakan hebat menghantam Kabul, ibu kota Afganistan dan menewaskan beberapa


Taliban Membunuh 8 Polisi Afganistan  

25 April 2017

Milisi Taliban membawa senjata berat saat berjaga berjaga-jaga ketika pemimpin senior Taliban Mullah Abdul Manan Niazi, memberikan pidato kepada pejuang, di distrik Shindand Afghanistan, 27 Mei 2016. AP/Allauddin Khan
Taliban Membunuh 8 Polisi Afganistan  

Serangan Taliban yang menewaskan delapan polisi Afganistan bersamaan dengan kunjungan Menteri Pertahanan Amerika Serikat James Mattis ke Afganistan.


Kronologi Teror Taliban Tewaskan 140 Prajurit Afganistan  

23 April 2017

Anggota Tentara Nasional Afganistan menghadiri upacara wisuda kelulusan di Akademi Militer Afganistan di Kabul, Afganistan, 24 Januari 2016. AP/Rahmat Gul
Kronologi Teror Taliban Tewaskan 140 Prajurit Afganistan  

Serangan Taliban ke markas militer Afghanistan mengagetkan para prajurit. Mereka bingung dan sempat dilarang menembak. Berikut kronologis.


Taliban Serang Markas Militer Afganistan, 140 Prajurit Tewas  

22 April 2017

Ilustrasi. zimbio.com
Taliban Serang Markas Militer Afganistan, 140 Prajurit Tewas  

Milisi Taliban menyerang markas tentara Afganistan di provinsi Balkh saat sembahyang Jumat, 140 prajurit Afganistan tewas dan 160 orang terluka.