TEMPO.CO, Washington - Presiden Amerika Serikat Barack Obama meminta Korea Utara mengakhiri “pendekatan argresi”, Kamis, 10 April 2013. Permintaan itu dikatakan setelah Pentagon menerima laporan intelijen yang menyebutkan Korea Utara sanggup meluncurkan misil balistik nuklir ke wilayahnya.
Kata Juru bicara Pentagon, George Little, “Laporan intelijen menyebutkan rezim Korea Utara telah menyiapkan uji coba, mengembangkan, atau mendemonstrasikan berbagai jenis senjata nuklir.”
Little membuat pernyataan itu usai seorang anggota badan legislatif Amerika Serikat memperoleh laporan Badan Intelijen Pertahanan (DIA) di acara dengar pendapat, sebelum Kamis. Dalam laporan, Washington diminta memperhatikan perkembangan program nuklir Korea Utara.
Menanggapi laporan DIA, sejumlah pengamat Amerika Serikat mengatakan Korea Utara diyakini telah mengembangkan senjata nuklir dan sanggup menembakkan misil balistik. Namun, kemampuan senjata itu masih rendah.
Obama sendiri bersuara lantang soal perkembangan nuklir Korea Utara. Presiden keturunan Afrika ini menyampaikan kecamannya usai bertemu dengan Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon di Gedung Oval. “Siapa pun tak ingin melihat konflik dengan Utara," kata Obama. "Tetapi Amerika Serikat siap melakukan tindakan yang diperlukan untuk mempertahankan diri.”
Selain itu, Obama mengklaim bila Ban Ki-moon setuju agar Korea Utara mengakhiri agresinya. “Kami berdua sepakat bahwa inilah saatnya Korea Utara mengakhiri pendekatan agresi,” kata Obama. “Sangat penting bagi Korea Utara, seperti negara lain di dunia, untuk menghormati aturan dan norma-norma.”
AL JAZEERA | CHOIRUL
Topik Terhangat:
Sprindik KPK | Partai Demokrat | Serangan Penjara Sleman | Harta Djoko Susilo | Nasib Anas
Berita lainnya:
'Sipir LP Cebongan Bisa Jadi Komandan Pasukan...'
Peretas Situs SBY Disidang Tanpa Pengacara
Bercerai, Jamal Mirdad-Lidya Kandou Pisah Rumah
Aktris Marshanda Tanya Beban Kerja Jokowi
Adegan Panas Uli Auliani dengan Aktor Twilight