TEMPO.CO, Beijing - Seorang gadis 7 tahun di Kota Beijing dilaporkan terinfeksi flu burung dan kini dirawat di sebuah rumah sakit. Kantor berita Cina, Xinhua, Sabtu 14 April 2013 melaporkan, ini merupakan korban flu burung pertama yang ditemukan di ibukota Cina itu.
Dengan perkembangan terbaru ini, sudah 44 orang yang terinfeksi variasi baru flu burung yang disebut H7N9 itu. Selain anak 7 tahun itu, semua korban yang terinfeksi berasal dari daerah bagian timur Cina. Sebelas di antaranya meninggal.
Biro Kesehatan Kota Beijing mengatakan, kondisi kesehatan gadis itu dalam keadaan stabil. Dua orang yang terlibat kontak dekat dengan korban, juga dikarantina untuk observasi, dan belum ada tanda mereka terinfeksi.
Xinhua, mengutip juru bicara Dinas Kesehatan Kota Beijing mengatakan, ayah gadis itu memang terlibat dalam perdagangan unggas hidup.
Virus H7N9 ini diketahui menginfeksi merpati tetapi tidak ditemukan pada manusia sampai terjadi serangkaian kasus di Cina pekan lalu. Akademi Sains Cina, Rabu 10 April 2013 mengatakan, virus H7N9 mungkin berasal dari burung migran dari Asia Timur yang bercampur dengan unggas domestik di wilayah delta Sungai Yangtze, Cina.
Dinas Makanan dan Kebersihan Lingkungan Hong Kong Jumat lalu mengumumkan bahwa unggas yang diimpor dari perusahaan di Cina daratan akan mengalami "tes cepat" untuk mengecek ada tidaknya flu burung varian virus H7N9 dan H5N1.
Wabah flu burung ini telah mulai berdampak terhadap ekonomi. Yum Brands, induk perusahaan Kentucky Fried Chicken (KFC) di Cina, mengatakan bahwa penjualan di restoran di seluruh negeri dalam pekan ini mengalami penurunan tajam.
CNN | BBC | Abdul Manan