Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Penyerang Internet Kakap dari Finlandia

image-gnews
thehackernews.com
thehackernews.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta--Julius—bukan nama asli—memiliki hobi meretas untuk kesenangan ataupun uang. Warga negara Finlandia ini merasa bangga bisa mengakali berulang kali petugas penegak hukum yang memantau Internet.

Dengan beberapa klik, pegawai di sebuah perusahaan besar di bagian informasi teknologi ini bisa melumpuhkan komputer, server, atau situs yang menjadi sasarannya dengan serangan distributed denial of service (DDoS).

Kepada Gizmodo, Julius mengaku pernah meretas situs besar, seperti Imageshack, situs koleksi foto, dan Symantec, perusahaan besar di bidang keamanan Internet. Tapi tentu hal itu tak dilakukannya setiap hari.

Julius lebih banyak menghabiskan waktunya menjelajahi Internet untuk mencari target dan mendaftar celah kelemahan yang bisa dieksploitasi. Jika sasaran telah ditemukan, pasukan "zombi"-nya, yakni komputer yang telah terinfeksi botnet (robot network), beraksi.

Untuk urusan merekrut pasukan zombi ini, Julius menghindari jaringan komputer di kawasan Asia. “Komputer di kawasan ini akses Internetnya lambat. Kurang cocok dijadikan alat untuk menyerang,” katanya.

Zombi favoritnya adalah komputer yang termasuk dalam jaringan di sebuah perusahaan. Komputer semacam ini memiliki akses Internet besar tapi tingkat keamanannya standar.

Botnet rancangan Julius bekerja tanpa henti. Peranti lunak yang memiliki masalah, lubang pada sistem operasi, dan situs tanpa password yang kuat bakal menjadi pintu masuk bagi botnet. Sedikit saja admin dari sebuah jaringan komputer lengah, jaringan komputer itu bisa jatuh ke tangannya dan menjadi zombi yang siap diperintah.

Cara memerintah zombi ini mudah. Julius tinggal menuliskan alamat Internet protocol yang terdapat pada setiap komputer atau printer dari targetnya, maka sekitar 400 ribu zombi pasukannya langsung menyerbu sasaran itu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Setiap komputer zombi ini bakal mengetuk-ngetuk pintu server secara biasa guna meminta akses untuk membaca artikel atau menonton sebuah video. Namun, karena jumlahnya membludak, trafik ke server itu menjadi macet dan ini berakibat pada lumpuhnya server tersebut. "Butuh waktu sekitar 15 menit dari awal hingga komputernya crash."

Baru-baru ini, Julius berhasil menguasai sekitar 40 ribu komputer sebagai zombi. Lewat sebuah forum Internet privat, dia menjualnya kepada seorang pembeli anonim seharga US$ 4.000 (sekitar Rp 48 juta).

Dan, untuk melumpuhkan SpamHaus, yang dilindungi perusahaan sekuriti CloudFlare dari serbuan botnet semacam ini, Julius punya saran. "Kirim saja lebih banyak botnet."

BUDI

Topik Terhangat:

Serangan Penjara Sleman || Harta Djoko Susilo || Nasib Anas

Baca juga:
Begini Cara Wildan Meretas Situs Presiden SBY

Inilah Ponsel Tertipis di Dunia

Fosil Embrio Dinosaurus Ditemukan

Kebun Raya Cibodas Raih ISO 9001:2008

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Waspada Demam Berdarah Menjelang Libur Hari Raya Idul Fitri

18 jam lalu

Ilustrasi demam berdarah dengue atau DBD. Pexels/Tima Miroscheniko
Waspada Demam Berdarah Menjelang Libur Hari Raya Idul Fitri

Seorang individu tidak hanya berisiko terkena demam berdarah dengue (DBD), tetapi juga berpotensi menyebarkan virus dengue apabila telah terinfeksi.


Leptospirosis Penyakit Langganan Musim Hujan, Seberapa Berbahaya?

1 hari lalu

Ilustrasi banjir. Dok. TEMPO/M. Iqbal Ichsan
Leptospirosis Penyakit Langganan Musim Hujan, Seberapa Berbahaya?

Leptospirosis adalah penyakit yang kerap muncul setiap musim hujan, terutama di daerah yang rawan banjir dan genangan air. Seberapa berbahaya?


Fase Kritis Pasien DBD yang Tak Boleh Diabaikan agar Tak Berujung Fatal

30 hari lalu

Pasien Demam Berdarah Dengue (DBD) menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sultan Abdul Azis Syah Peureulak, Kabupaten Aceh Timur, Aceh, Rabu, 11 Maret 2020. Kementerian Kesehatan mencatat jumlah kasus DBD di Indonesia telah menelan 100 korban meninggal dari total 16.099 kasus dalam periode Januari sampai dengan awal Maret 2020. ANTARA/Syifa Yulinnas
Fase Kritis Pasien DBD yang Tak Boleh Diabaikan agar Tak Berujung Fatal

Spesialis penyakit dalam menyebut pentingnya mewaspadai fase kritis pada pasien demam berdarah dengue (DBD). Perhatikan tiga fase berikut.


Jangan Cemas, Vaksin Tidak Sebabkan Autisme pada Anak

35 hari lalu

Petugas kesehatan meneteskan vaksin polio pada mulut anak balita saat pelaksanaan Sub Pekan Imunisasi Nasional (Sub PIN) Polio di Kota Madiun, Jawa Timur, Senin 19 Februari 2024. Imunisasi itu merupakan putaran kedua yang menyasar  kepada sekitar 18 ribu anak hingga usia delapan tahun di wilayah tersebut untuk memberikan kekebalan pada anak sekaligus upaya menanggulangi Kejadian Luar Biasa (KLB) polio menyusul penemuan kasus lumpuh layu di Pamekasan, Sampang Jawa Timur serta Klaten Jawa Tengah beberapa waktu lalu, dilaksanakan pada 19-25 Februari. ANTARA FOTO/Siswowidodo
Jangan Cemas, Vaksin Tidak Sebabkan Autisme pada Anak

Rumor vaksin dapat menyebabkan autisme pada anak tidak benar adanya. Dokter anak beri penjelasan.


90 Persen Kasus Diare Bayi dan Anak Disebabkan Rotavirus

35 hari lalu

Petugas kesehatan melakukan imunisasi pada balita saat pelayanan imunisasi Rotavirus (RV) di Posyandu Nirwana, Kecamatan Karang Tengah, kota Tangerang, Banten, Selasa, 15 Agustus 2023. Imuniasi yang diberikan pada bayi umur 2-4 bulan tersebut bertujuan untuk mencegah diare berat serta mengatisipasi terjadinya stunting. TEMPO/ Febri Angga Palguna
90 Persen Kasus Diare Bayi dan Anak Disebabkan Rotavirus

Rotavirus adalah penyebab terbanyak kasus diare pada bayi dan anak berusia di bawah 2 tahun, yaitu sebanyak 90 persen.


Macam-Macam Virus yang Perlu Anda Ketahui

37 hari lalu

Macam-macam Virus. freepik.com
Macam-Macam Virus yang Perlu Anda Ketahui

Virus merupakan organisme mikroskopis yang dapat menyebabkan infeksi dan mengakibatkan penyakit pada manusia serta makhluk hidup lainnya.


Cara Efektif Mencegah dan Mengobati Radang Tenggorokan pada Anak

41 hari lalu

Banyak cara dilakukan orang untuk meringankan radang tenggorokan, seperti berkumur dengan larutan air garam, atau mengonsumsi permen pelega tenggorokan. Namun, langkah itu hanya melegakkan tenggorokan.
Cara Efektif Mencegah dan Mengobati Radang Tenggorokan pada Anak

Seperti COVID 19, radang tenggorokan bisa menular melalui droplet.


Jenis-jenis Batuk yang Perlu Diketahui

5 Januari 2024

Ilustrasi batuk pilek. Shutterstock
Jenis-jenis Batuk yang Perlu Diketahui

Jenis batuk dapat dikategorikan berdasarkan lamanya terjangkit, kondisi tenggorokan, suara batuk, dan lainnya.


Kasus Covid-19 Bertambah, Hari Ini Terkonfirmasi 144 Kasus dan 4 Meninggal

21 Desember 2023

Ilustrasi Covid-19 varian Pirola. Shutterstock
Kasus Covid-19 Bertambah, Hari Ini Terkonfirmasi 144 Kasus dan 4 Meninggal

Kasus infeksi covid-19 mengalami peningkatan di Indonesia, berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan atau Kemenkes, sebanyak 486 kasus.


Amankah Berbagi Sabun Batang dengan Orang Lain?

21 Desember 2023

Ilustrasi sabun batangan. Foto: Freepik.com
Amankah Berbagi Sabun Batang dengan Orang Lain?

Orang yang berbagi sabun berisiko mengalami infeksi Staphylococcus aureus (MRSA) yang resisten terhadap Methisilin, yaitu infeksi Staph yang kebal antibiotik.