TEMPO.CO, Jakarta--Julius—bukan nama asli—memiliki hobi meretas untuk kesenangan ataupun uang. Warga negara Finlandia ini merasa bangga bisa mengakali berulang kali petugas penegak hukum yang memantau Internet.
Dengan beberapa klik, pegawai di sebuah perusahaan besar di bagian informasi teknologi ini bisa melumpuhkan komputer, server, atau situs yang menjadi sasarannya dengan serangan distributed denial of service (DDoS).
Kepada Gizmodo, Julius mengaku pernah meretas situs besar, seperti Imageshack, situs koleksi foto, dan Symantec, perusahaan besar di bidang keamanan Internet. Tapi tentu hal itu tak dilakukannya setiap hari.
Julius lebih banyak menghabiskan waktunya menjelajahi Internet untuk mencari target dan mendaftar celah kelemahan yang bisa dieksploitasi. Jika sasaran telah ditemukan, pasukan "zombi"-nya, yakni komputer yang telah terinfeksi botnet (robot network), beraksi.
Untuk urusan merekrut pasukan zombi ini, Julius menghindari jaringan komputer di kawasan Asia. “Komputer di kawasan ini akses Internetnya lambat. Kurang cocok dijadikan alat untuk menyerang,” katanya.
Zombi favoritnya adalah komputer yang termasuk dalam jaringan di sebuah perusahaan. Komputer semacam ini memiliki akses Internet besar tapi tingkat keamanannya standar.
Botnet rancangan Julius bekerja tanpa henti. Peranti lunak yang memiliki masalah, lubang pada sistem operasi, dan situs tanpa password yang kuat bakal menjadi pintu masuk bagi botnet. Sedikit saja admin dari sebuah jaringan komputer lengah, jaringan komputer itu bisa jatuh ke tangannya dan menjadi zombi yang siap diperintah.
Cara memerintah zombi ini mudah. Julius tinggal menuliskan alamat Internet protocol yang terdapat pada setiap komputer atau printer dari targetnya, maka sekitar 400 ribu zombi pasukannya langsung menyerbu sasaran itu.
Setiap komputer zombi ini bakal mengetuk-ngetuk pintu server secara biasa guna meminta akses untuk membaca artikel atau menonton sebuah video. Namun, karena jumlahnya membludak, trafik ke server itu menjadi macet dan ini berakibat pada lumpuhnya server tersebut. "Butuh waktu sekitar 15 menit dari awal hingga komputernya crash."
Baru-baru ini, Julius berhasil menguasai sekitar 40 ribu komputer sebagai zombi. Lewat sebuah forum Internet privat, dia menjualnya kepada seorang pembeli anonim seharga US$ 4.000 (sekitar Rp 48 juta).
Dan, untuk melumpuhkan SpamHaus, yang dilindungi perusahaan sekuriti CloudFlare dari serbuan botnet semacam ini, Julius punya saran. "Kirim saja lebih banyak botnet."
BUDI
Topik Terhangat:
Serangan Penjara Sleman || Harta Djoko Susilo || Nasib Anas
Baca juga:
Begini Cara Wildan Meretas Situs Presiden SBY
Inilah Ponsel Tertipis di Dunia
Fosil Embrio Dinosaurus Ditemukan
Kebun Raya Cibodas Raih ISO 9001:2008