TEMPO.CO, Jakarta - Jadwal ujian nasional untuk sebelas provinsi telat dari perencanaan semula. Un harusnya dilaksanakan Senin besok, namun diundur menjadi Kamis, 18 April 2013. Hamzah Lukman, Direktur PT Ghalia Indonesia Printing, rekanan yang bertugas mencetak dan mendistribusikan soal ke wilayah tersebut, menuturkan perusahaanya salah perhitungan ihwal pengadaan.
"Kalau mencetak, kami sudah selesai, tapi ketika memasukan ke boks per sekolah itu yang kami kesulitan," kata Hamzah ketika ditemui di kantor Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Ahad, 14 April 2013. Dia menyesal, seharusnya tidak mencetak soal untuk seluruh provinsi kemudian memilah-milah per wilayah. Harusnya, kata dia, setiap mencetak untuk satu provinsi, soal langsung dimasukan ke boks kemudian baru menangani provinsi lain.
Pengadaan soal UN tahun ini ditangani oleh enam perusahaan percetakan. PT Balebat Dedikasi Prima menangani Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, dan Banten. PT Pura Barutama mengerjakan untuk Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jambi, dan Bengkulu. PT Jasuindo Tiga Perkasa menggarap Jawa Timur, Maluku, Papua, Maluku Utara, dan Papua barat.
PT Karsa Wira Utama membuat untuk Jawa Barat, Kepulauan Bangka-Belitung, dan Kepulauan Riau. Untuk DKI Jakarta, Aceh, Sumatera Selatan, Lampung, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Tengah ditangani PT Temprina Media Grafika. Sedangkan Perusahaan milik Hamzah mencetak soal untuk Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Gorontalo, dan Sulawesi Barat
Hamzah menjelaskan ini untuk kedua kalinya perusahaannya mencetak soal ujian nasional. Kali ini, dia mengaku kesulitan memasukkan soal ke boks karena setiap kelas ada 20 variasi soal. Hamzah meminta kelonggaran waktu 60 hari untuk mencetak dan mendistribusikan karena Ghalia mencetak paling banyak, namun pihak Kementerian hanya memberi waktu 25 hari. Untuk mempercepat penyelesaian, Ghalia menambah jumlah pekerja.
Juru bicara Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Ibnu Hamad menuturkan Ghalia harusnya tetap berkomitmen untuk menyelesaikannya tepat waktu. "Di awal tender, mengatakan sanggup, berarti ya harus selesai tepat waktu," kata Ibnu.
SUNDARI