Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Thomas Sigar, Kolektor Kain Pejuang Walanda Maramis  

image-gnews
Puspa Pesona Wastra Indonesian Lady at National Museum , Jakarta, (4/4). TEMPO/Dwianto Wibowo
Puspa Pesona Wastra Indonesian Lady at National Museum , Jakarta, (4/4). TEMPO/Dwianto Wibowo
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Desainer Thomas Sigar, 61 tahun, mengkoleksi kain warisan kebaya renda dan sarung batik Pekalongan milik tokoh pergerakan Minahasa, Maria Walanda Maramis. Ini adalah salah satu upaya melestarikan kain kain bersejarah.

Kain warisan itu berupa kebaya renda berwarna putih berbahan dasar katun, sarung batik berasal dari Pekalongan, Jawa Tengah bermotif padi-padian dengan warna hijau muda, dan sarung Buketan latar Gringsing berukuran 196 cm x 107 cm dengan motif kain bebek dan padi-padian.

Koleksi ini dipamerkan di Museum Nasional dalam tema Puspa Pesona Wastra Tokoh Perempuan Indonesia, belum lama ini, di Museum Nasional, Jakarta.

Thomas mengaku merupakan keluarga Maria Josephine Catherine Maramis yang bertanggung jawab untuk merawat warisan kain almarhumah yang wafat pada 1924 ini.

Selain kain dari pejuang wanita Walanda Maramis, hadir pula koleksi kain Cut Nyak Dien (pahlawan nasional), Raden Dewi Sartika (tokoh pergerakan wanita), RA Kartini (tokoh pergerakan wanita), Rohana Kudus (wartawati pertama di Sumatera), Laili Roesad (duta besar pertama perempuan), Siti Bambang Utoyo (Laskar Wanita), Herawati Dian (jurnalis pertama di Indonesia dan pendiri Wastraprema), Lasmidjah Hardi (pendiri Wastraprema), dan Johana Nasution (penggerak bidang sosial BKKS).

“Para pahlawan perempuan ini menyukai dan memakai kain adat daerah masing-masing di masa perjuangannya,” kata Thomas. Walanda Maramis, menurut Thomas, mengadaptasi gaya busana Indo-Belanda dengan memakai kebaya renda dan kain batik pesisir Pekalongan, Lasem, Kudus, dan Cirebon.

Ini ada hubungannya dengan sejarah kristenisasi para kepala suku di wilayah Minahasa sehingga mengikuti gaya hidup Barat. Saat itu, Eliza Van Zuylen, pembatik keturunan Indo-Eropa (Belanda) yang menetap di Pekalongan sekitar tahun 1840-1947, mengembangkan kain batik. Kain batik mulai masuk ke Minahasa, menggeser keberadaan kain tenun ikat dari budaya animisme dan dinamisme.

Sejalan dengan tumbuhnya kristenisasi, kain-kain yang menampilkan motif keberhalaan jarang dipakai dan punah sejak 200 tahun lalu. “Kain batik motif bunga dan buketan dipakai para perempuan Minahasa. Kebanyakan model sarung dan disebut kain kepala,” Thomas menjelaskan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sejak tahun 1980-an Thomas mulai mencari keberadaan kain-kain bersejarah milik Walanda dari beberapa kerabat dan keluarga. Selain membuat desain busana, Thomas lewat nama TS Antique mengumpulkan kain-kain kuno dan mereplika motif-motif lama.

Selama enam tahun, bersama Benny J. Mamoto dari Institut Seni Budaya Sulawesi Utara (ISBSU), Thomas mengupayakan kebangkitan tenun Minahasa lewat riset dan penelitian.

Pada 2009, ISBSU memperkenalkan kain tenun bermotif pinawetengan, pinatembega, dan pinabia lewat pergelaran karya Thomas Sigar "Lost Treasure of Minahasa".

Pada 2011, Thomas mengangkat kembali kain tenun Minahasa. Thomas mempersembahkan kain tenun sutera motif patola dan patola cetak tangan di atas sifon dan sutera yang bernapaskan etnik modern.

Thomas berharap motif kuno kain-kain bisa dihadirkan kembali sebagai sebuah identitas suku Minahasa.

EVIETA FADJAR

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Bamsoet Dukung Fashion Show Kain Tradisional Indonesia di San Polo Italia

9 jam lalu

Bamsoet Dukung Fashion Show Kain Tradisional Indonesia di San Polo Italia

Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo atau Bamsoet, mendukung rencana pagelaran fashion show oleh Dian Natalia Assamady bertajuk "Keindahan Karya Kain. Tenun dan Batik Ku Indonesia".


Sri Mulyani Pakai Kain Batik pada Hari Terakhir di Washington, Hadiri 3 Pertemuan Bilateral

1 hari lalu

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati melakukan pertemuan bilateral dengan Managing Director International Finance Corporation (IFC) Makhtar Diop di Washington DC, Amerika Serikat, Ahad, 21 April 2024. Sumber: Instagram @smindrawati
Sri Mulyani Pakai Kain Batik pada Hari Terakhir di Washington, Hadiri 3 Pertemuan Bilateral

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengenakan kain batik pada hari terakhirnya di Washington DC, Amerika Serikat, 21 April kemarin.


Jangan Lupakan 7 Destinasi Wisata Semarang, Kota Lama sampai Mangrove Edu Park

4 hari lalu

Sejumlah remaja perwakilan dari berbagai daerah berjalan dengan mengenakan busana kolaborasi kebaya, adat, dan batik saat mengikuti pagelaran fesyen Batik Specta Nusantara di Kawasan Cagar Budaya Nasional Kota Lama Semarang, Jawa Tengah, Sabtu 1 Oktober 2022.  Pagelaran fesyen yang menampilkan 1.000 busana batik nusantara itu sebagai upaya Pemerintah Kota Semarang mendukung Gerakan Peningkatan Produk Dalam Negeri (P3DN) sekaligus dalam rangka menyambut Hari Batik Nasional. ANTARA FOTO/Aji Styawan
Jangan Lupakan 7 Destinasi Wisata Semarang, Kota Lama sampai Mangrove Edu Park

Kota Lama Semarang hingga Taman Lele, Semarang tak pernah kehabisan destinasi wisata.


PNM Berikan Pelatihan Batik Ecoprint kepada Nasabah

29 hari lalu

PNM Berikan Pelatihan Batik Ecoprint kepada Nasabah

PT Permodalan Nasional Madani (PNM) mengadakan pelatihan untuk membantu pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) para nasabah.


Kampung Karangkajen Yogyakarta Dipromosikan Sebagai Kampung Religius, Ini Daya Tariknya

31 hari lalu

Batik Ecoprint dari Kampung Brontokusuman Karangkajen Yogyakarta. Tempo/Pribadi Wicaksono
Kampung Karangkajen Yogyakarta Dipromosikan Sebagai Kampung Religius, Ini Daya Tariknya

Kampung Karangkajen Kecamatan Mergangsan Kota Yogyakarta dikenalkan sebagai Kampung Religius jelang Ramadhan atau awal Maret 2024 ini.


Begini Saran Didiet Maulana Merawat Batik agar Awet dan Tetap Otentik

48 hari lalu

Desainer, pengusaha, dan direktur kreatif IKAT Indonesia, Didiet Maulana/Foto: Doc. Pribadi
Begini Saran Didiet Maulana Merawat Batik agar Awet dan Tetap Otentik

Desainer dan Direktur Kreatif IKAT Indonesia Didiet Maulana membeberkan cara menjaga kain batik agar tetap awet.


KBRI Canberra Gelar Promosi Batik di Australia, Potensi Transaksi Capai Rp 200 Juta

55 hari lalu

Ilustrasi Batik. shutterstock.com
KBRI Canberra Gelar Promosi Batik di Australia, Potensi Transaksi Capai Rp 200 Juta

Kedutaan Besar RI di Canberra menggelar promosi batik di Balai Kartini, Australia. Agenda tersebut dilaksanakan melalui Atase Perdagangan Canberra bersama Asosiasi Pengusaha Perancang Mode Indonesia (APPMI).


Piaggio Indonesia Umumkan Setop Produksi Vespa Batik

17 Februari 2024

Vespa Batik. (Foto: Piaggio Indonesia)
Piaggio Indonesia Umumkan Setop Produksi Vespa Batik

Lini terakhir dari Vespa Batik ini akan berhenti diproduksi pada Oktober 2024 setelah mencapai total produksi sebanyak 1.920 unit.


NMAA Kembali Tampil di Pameran Osaka Auto Messe, Pajang Lancer Evo Batik

11 Februari 2024

Lancer Evo Batik. (Dok NMAA)
NMAA Kembali Tampil di Pameran Osaka Auto Messe, Pajang Lancer Evo Batik

NMAA kembali tampil dalam pameran modifikasi Osaka Auto Messe (OAM), Jepang, pada 10-12 Februari 2024 dengan memajang Lancer Evo Batik.


Cerita Pengusaha Batik Yogyakarta Bertahan dari Pandemi Berkat Penjualan Online

6 Februari 2024

CEO Rianty Batik, Aditya Suryadinata, ketika menceritakan pengalaman bisnisnya di Rianti Batik Malioboro, Yogyakarta, Selasa, 6 Februari 2024. Pelaku UMKM batik ini berbagi pengalaman mempertahankan bisnis ketika pandemi Covid-19 melanda. TEMPO/Riri Rahayu
Cerita Pengusaha Batik Yogyakarta Bertahan dari Pandemi Berkat Penjualan Online

Pengusaha batik Yogyakarta selamat dari pandemi berkat penjualan online. Omsetnya juga naik.