TEMPO.CO , Surakarta:Suhu politik menjelang pemilihan kepala daerah Jawa Tengah mulai panas. Di basis massanya itu, Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri secara gamblang menyatakan ada gerakan penguasa memanfaatkan tentara untuk mengarahkan masyarakat agar memilih calon tertentu di pemilihan kepala daerah Jawa Tengah.
Dia mengaku mendapat informasi ada Babinsa (bintara pembina desa) yang menakuti masyarakat dan meminta agar memilih calon tertentu. “Cara itu seperti zaman Orde Baru,” katanya dalam pidato politik pemenanganGanjar Pranowo-Heru Sudjatmoko, calon gubernur dan calon wakil gubernur yang diusung PDI Perjuangan, di Surakarta, Ahad, 14 April 2013.
Dia mengatakan jika ada Babinsa yang mengarahkan memilih calon tertentu, masyarakat diminta menjawab dengan santun bahwa sudah memiliki pilihan sendiri. “Jangan takut. Kita sama-sama manusia,” dia menegaskan.
Ditemui usai deklarasi pemenangan, Ganjar mengakui memang ada upaya membatasi gerak PDI Perjuangan. Dia mencontohkan deklarasi sudah disiapkan atraksi terjun payung dan aeromodelling yang membawa banner. “Sudah dapat izin, tapi tiba-tiba batal,” katanya. “Kami sudah memantau beberapa titik. Nampaknya baunya mulai menyengat.”
Dia meminta Babinsa fokus pada tugasnya membina masyarakat dan tidak masuk ke ranah politik. Menurutnya netralitas Babinsa baik untuk demokrasi. (Baca: Kisah Anas Urbaningrum Dikuntit Intel)
UKKY PRIMARTANTYO
Topik Terhangat TEMPO: Sprindik KPK || Serangan Penjara Sleman || Harta Djoko Susilo || Nasib Anas
Berita Terhangat Tempo
Mega Merasa Gerak-geriknya Diawasi Penguasa
@SBYudhoyono 'Digoda' Bintang Porno
UN Telat, SBY Suruh Menteri Nuh Investigasi